Jakarta, CNN Indonesia -- Kobaran api yang melahap lebih dari 20 juta benda bersejarah di Museum Nasional Brasil pada Senin (3/9) turut memancing kekesalan masyarakat Brasil. Bagi mereka, museum berusia 200 tahun ini tak hanya sekadar bangunan tua.
Massa berkumpul tak lama setelah kebakaran. Diberitakan
Aljazeera, warga Brazil ingin menyaksikan langsung kejadian tersebut dan menyampaikan protes mereka.
Bahkan, pihak kepolisian harus menembakkan gas air mata untuk menghentikan kemarahan massa yang memaksa masuk ke area museum.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dua ratus tahun pekerjaan, penelitian, dan pengetahuan lenyap," kata Presiden Brasil Michel Temer, dikutip dari
CNN. "Ini hari yang sedih bagi seluruh orang Brasil."
Termuat dalam situs resminya, gedung yang dibangun pada 1818 ini memuat lebih dari 20 juta benda bersejarah. Mulai dari koleksi etnologi, paleontologi, antropologi, zoologi, dan geologi.
Koleksi penting diantaranya seperti fosil manusia tertua di Brasil yang pernah ditemukan di Amerika Latin bernama Luzia yang berusia kurang lebih 12 ribu tahun.
 Gambaran manusia purba Brazil, Luzia. (AFP PHOTO / ANTONIO SCORZA) |
Selain itu, museum ini juga menyimpan bagian meteorit terbesar yang pernah ditemukan di Brasil. Meteroit itu ditemukan pada 1784.
Museum ini juga menyimpan beberapa koleksi langka lainnya termasuk ribuan karya dari era pra-Kolombia seperti kerangka manusia Andes yang dimumikan.
The Guardian mencatat, museum ini juga menyimpan sekitar 500 ribu buku, termasuk peninggalan dari Kerajaan Portugis. Dan hanya sekitar 15 persen yang dapat diselamatkan dari insiden kebakaran tersebut.
 Salah satu koleksi Museum Nasional Brasil, replika tulang Maxakalisaurus. (AFP PHOTO / VANDERLEI ALMEIDA) |
Sebelum menjadi sebuah museum, bangunan yang terletak di Taman Quinta da Boa Vista ini memang telah banyak beralih fungsi.
Bangunan ini semula rumah untuk keluarga Kerajaan Portugis dan milik Kerajaan Brasil hingga 1889. Kemudian menjadi gedung tempat perancangan konstitusi Republik Brasil pada 1891. Baru pada 1892, gedung ini ditetapkan sebagai museum.
(dna/end)