Jakarta, CNN Indonesia -- Mendapat lebih dari satu nominasi dalam ajang penghargaan memang tak menjamin akan juara. Jay Z masuk dalam delapan nominasi Grammy 2018, tapi ia pulang dengan tangan kosong.
Hal serupa dialami
Crazy Rich Asians dalam Golden Globe Awards 2019. Pada ajang ke-76 kali ini
Crazy Rich Asians masuk dalam dua nominasi bergengsi, Best Motion Picture - Musical or Comedy dan Best Actress in a Motion Picture - Musical or Comedy lewat Constance Wu.
Crazy Rich Asians merupakan film studio Hollywood pertama yang menampilkan hampir seluruh pemain berdarah Asia-Amerika dalam 25 tahun terakhir sejak
Joy Luck Club (1993). Capaian dua nominasi bergengsi tentu sangat baik bagi
Crazy Rich Asians, karena biasanya Golden Globe hanya fokus pada film-film yang dibintangi aktor serta aktris Eropa dan Amerika.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Harus diakui, dalam dunia hiburan internasional masih banyak tindakan rasialisme yang tidak kentara.
Whitewashing dalam film
Doctor Strange misalnya. Karakter Ancient One yang merupakan penyihir Asia diperankan aktris asal Inggris, Tilda Swinton.
Itu sempat ramai, namun Swinton tetap memerankannya.
Asia belakangan mencuri perhatian Hollywood saat film seperti
Crazy Rich Asians ramai dibicarakan.
Searching juga sempat ramai di Hollywood. Sandra Oh, bintang asal Korea namun berkewarganegaraan Kanada, pun menjadi pemandu acara berwajah Asia pertama Golden Globes.
Tiga bintang
Crazy Rich Asians terlihat di karpet merah Golden Globes 2019 yang berlangsung di The Beverly Hilton, Beverly Hills, California, Amerika Serikat, Minggu (6/1) malam waktu setempat. Mereka adalah Constance Wu (dalam film berperan sebagai Rachel Chu), Michelle Yeoh (Eleanor Young) dan Gemma Chan (Astrid Young).
Mereka lantas menjadi perhatian.
Selama acara berlangsung, Wu dan Yeoh kerap disorot kamera. Terlebih saat pembacaan nominasi yang didapat
Crazy rich Asians. Namun sayang, mereka tidak mendapat apa-apa.
Mereka hanya datang dengan harapan, pulang membawa harapan palsu.
Kategori Best Motion Picture - Musical or Comedy, di mana
Crazy Rich Asians bersaing, dimenangkan
Green Book. Film yang dibintangi Mahershala Ali itu bahkan keluar sebagai film yang meraih penghargaan terbanyak dengan total tiga piala bola dunia.
[Gambas:Video CNN]Actress in a Motion Picture - Musical or Comedy, di mana
Crazy Rich Asians juga bersaing, dimenangkan Olivia Colman (
The Favourite) alih-alih Constance Wu.
Meski begitu, kekalahan
Crazy Rich Asians bisa dibilang wajar. Dari segi cerita, film tentang pasangan Asia yang super kaya itu memang tidak sekuat film
The Favourite, Green Book, Mary Poppins Returns dan
Vice yang juga masuk nominasi.
Film yang digarap Warner Bros. ini sebenarnya mengandung cerita cinta yang standar, namun dikemas dengan baik sehingga layak masuk nominasi. Belum lagi efeknya sebagai pembeda di antara film-film Hollywood yang lain.
Dari segi akting, kemampuan Wu tak kalah diadu dengan nominasi lain seperti Emily Blunt (
Mary Poppins Returns), Olivia Colman (
The Favourite), Elsie Fisher (
Eighth Grade) dan Charlize Theron (
Tully). Hanya saja Hollywood Foreign Press Association belum memilih Wu.
Padahal bila dilihat dari bisnis,
Crazy Rich Asians adalah film yang menjanjikan. Film komedi romantis ini berhasil melampaui prediksi analis di pasar
box office Amerika Utara di pekan debut penayangan dengan pendapatan US$34 juta atau sekitar Rp496 miliar. Pendapatan itu melampaui bujet film sebesar US$30 juta atau sekitar Rp437 miliar.
Untuk total tiga hari di akhir pekan penayangan saja, film yang diarahkan Jon M. Chu ini sudah mengantongi US25,3 juta atau sebesar Rp368,9 miliar. Perolehan itu mampu mengalahkan pesaing dari sesama rumah produksi Warner Bros,
The Meg yang hanya mendapat US$21,5 juta atau Rp313 juta dalam rentang waktu sama.
[Gambas:Youtube]Setidaknya, film itu sudah bisa mewarnai Golden Globes tahun ini.
Rona Asia lainnya adalah kemenangan Sandra Oh sebagai Best Performance Actress in a Television Series - Drama lewat penampilannya di
Killing Eve. Semoga tahun-tahun berikutnya Golden Globes tetap diwarnai wajah Asia yang tak hanya harapan palsu.
(adp/rsa)