Efek Kasus Fan Bing Bing, Artis China Bayar Pajak Rp24 T

CNN Indonesia
Kamis, 24 Jan 2019 02:59 WIB
Para pelaku industri hiburan dan artis di China ramai-ramai bayar pajak hingga total Rp24,4 triliun sebagai dampak kasus Fan Bing Bing yang 'hilang' tahun lalu.
Fan Bing Bing. (REUTERS/Stephane Mahe)
Jakarta, CNN Indonesia -- Lembaga Administrasi Pajak China melaporkan sejumlah perusahaan industri hiburan dan para bintang juga aktor negara tersebut telah menyetor pajak tambahan mereka ke pemerintah hingga senilai 11,7 miliar yuan atau setara dengan Rp24,4 triliun.

Setoran pajak tersebut terjadi setelah merebaknya kasus artis termahal China, Fan Bing Bing yang sempat hilang diduga setelah tersangkut kasus penggelapan pajak pada tahun lalu.

Pemerintah China pada Oktober lalu telah meluncurkan penyelidikan soal urusan pajak ke industri hiburan. Perusahaan dan individu yang bergerak di industri tersebut diminta untuk mengkaji, dan jika perlu, memperbaiki pembayaran pajak terbaru mereka hingga akhir Desember lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lembaga pajak menyebut bagi mereka yang mematuhi peraturan dijanjikan dibebaskan dari hukuman penggelapan pajak.


Pada Juli lalu, Fan Bing Bing dituduh menyembunyikan sebagian dari pendapatannya dari multi kontrak sejumlah film yang ia kerjakan. Hanya sebagian kecil dari kontrak tersebut yang dilaporkan ke otoritas pajak negara.

Selain itu, Fan yang dikenal sebagai aktris China termahal juga disebut telah mendirikan perusahaan di berbagai provinsi di China yang menawarkan pajak yang rendah.

Setelah menghilang berbulan-bulan, pada Oktober lalu, dirinya muncul kembali dengan permintaan maaf yang diunggah ke internet.

Fan Bing Bing juga diminta untuk membayar 884 juta yuan atau sekitar 884 juta yuan atau sekitar Rp1,8 triliun sebagai pajak balik dan pinalti atas kelakuan dirinya dan perusahaannya.


Kini, jumlah pajak yang telah dikumpulkan dari para pelaku industri hiburan mencapai hampir 20 persen dari pendapatan kotor box office negara tersebut pada tahun lalu.

Jumlah tersebut memunculkan sejumlah pendapat bahwa penggunaan kontrak ganda dan celah dari pembayaran pajak lazim digunakan di industri negara itu.

"Pekerja industri harus mempraktikkan inti nilai sosialis, dan berusaha keras untuk menjadi pekerja hiburan dengan keyakinan, empati, dan rasa tanggung jawab di era yang baru," kata pernyataan otoritas pajak China seperti dilaporkan oleh kantor berita Xinhua, dikutip dari Variety. (end)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER