Jakarta, CNN Indonesia -- Sutradara
Garin Nugroho buka suara terkait kontroversi LGBT dan petisi menentang film karyanya,
Kucumbu Tubuh Indahku, yang tayang di bioskop sejak 18 April lalu.
Melalui pernyataan yang diterima
CNNIndonesia.com, Garin menyadari bahwa telah ada petisi dan ajakan untuk memblokade penayangan filmnya di media sosial dan sejumlah kota di Indonesia.
Ia menyebut petisi yang muncul tersebut tidak melalui proses dan ruang dialog terhadap dirinya ataupun kru film itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Lewat catatan ini, saya ingin menyatakan keprihatinan terbesar atas gejala menjamurnya penghakiman massal tanpa proses dialog dan penegakan hukum berkeadilan," kata Garin dalam pernyataannya.
Garin menyebut bahwa "penghakiman massal lewat media sosial berkali terjadi pada karya seni dan pikiran atas keadilan." Sebelumnya film Garin mendapatkan cacian dan protes melalui komentar di trailer yang tayang di YouTube.
"Gejala ini menunjukkan media sosial telah menjadi medium penghakiman massal tanpa proses keadilan, melahirkan anarkisme massal," kata Garin.
"Bagi saya, anarkisme massa tanpa proses dialog ini akan mematikan daya pikir terbuka serta kualitas warga bangsa, memerosotkan daya kerja serta cipta," lanjutnya.
 Juno kecil dalam 'Kucumbu Tubuh Indahku'. (dok. Fourcolours Films) |
"Serta mengancam kehendak atas hidup bersama manusia untuk bebas dari berbagai bentuk diskriminasi dan kekerasan sebagai tiang utama demokrasi," kata Garin.
Bukan hanya cacian dan cemooh yang diterima film peraih berbagai penghargaan di dunia internasional itu, melainkan juga petisi akibat konten bernuansa LGBT dalam 'Kucumbu Tubuh Indahku'.
"
Gawat! Indonesia Sudah Mulai Memproduksi Film LGBT dengan Judul 'Kucumbu Tubuh Indahku,'" demikian judul petisi di Change.org.
Petisi itu ditujukan kepada Komisi Penyiaran Indonesia dan sudah ditandatangani lebih dari 72 ribu orang dari target 75 ribu. Isinya tidak macam-macam, hanya imbauan untuk memboikot film itu.
"Bagi saya, kehendak atas keadilan dan kehendak untuk hidup bersama dalam keberagaman tanpa diskriminasi dan kekerasan tidak akan pernah mati dan dibungkam oleh siapa pun, baik senjata hingga anarkisme massal tanpa proses berkeadilan," tutup Garin dalam pernyataannya.
Kucumbu Tubuh Indahku bercerita tentang penari Lengger bernama Juno.
Sejak ditinggal ayahnya, Juno bergabung dengan sanggar tari Lengger Lanang. Tak diduga tarian itu membuatnya menapaki perjalanan hidup yang berliku. Sampai pada akhirnya, Juno bisa memahami dan menerima keindahan hidup sebagai seorang penari Lengger.
Tari Lengger Lanang sendiri merupakan budaya asli Indonesia, tepatnya berasal dari Banyumas. Tarian itu mengharuskan penarinya menampilkan sisi maskulin dan feminin dalam satu tubuh. Biasanya tarian itu dipentaskan lelaki, yang di keseharian mengubah diri jadi perempuan.
[Gambas:Youtube] (end)