Bogor, CNN Indonesia --
Susilo Bambang Yudhoyono berjanji akan menulis tentang istrinya,
Ani Yudhoyono semasa hidup. Itu ia sampaikan di hadapan pelayat di Puri Cikeas Bogor, Minggu (2/6).
Didampingi putra-putranya, Agus Harimurti Yudhoyono dan Edhie Baskoro Yudhoyono beserta cucu-cucunya, SBY menceritakan hari-hari terakhir sang istri di National University Hospital, Singapura sebelum meninggal pada Sabtu (1/6). Katanya, Ani drop sejak Jumat (31/5), meski sebelumnya sempat membaik dan keluar dari ruang perawatan intensif.
SBY menyampaikan betapa keras Ani berjuang sebelum akhirnya mengembuskan napas terakhir pukul 11.50 waktu Singapura kemarin. Itu karena sang istri masih punya segudang cita-cita.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Cita-citanya banyak. Ingin berkebun, ingin fotografi lagi, ingin menemui masyarakat dalam suasana rileks tanpa kepentingan politik apa pun, antar cucu sekolah," SBY menyebutkan.
Namun, ia melanjutkan, Allah tidak mengizinkan itu dan lebih 'memanggil' Ani.
"Karena itu kami keluarga ingin mewujudkan cita-cita Ibu Ani yang sederhana, bahwa Ibu banyak cerita. Saya akan tulis insyaallah, untuk menjadi pengetahuan bagi saudara kami bahwa ada seorang manusia biasa yang terlahir sebagai Kristiani Herrawati kemudian jadi Ani Yudhoyono," SBY mengungkapkan rencananya, sembari menahan sedih dan air mata.
Presiden ke-6 Republik Indonesia itu juga akan menulis betapa Ani selalu berbaik sangka terhadap orang lain. "Meski sering di-
bully dan difitnah. Saya akan tulis dengan doa dan dukungan sahabat," ujar SBY lagi, disambung ucapan terima kasih dan doa.
Ani meninggal di Singapura Sabtu (1/6) kemarin, setelah empat bulan dirawat di sana. Kondisi Ani sempat membaik, namun kanker darah kembali menyerangnya.
Jika SBY benar menulis tentang sang mendiang istri, itu bukan merupakan buku pertamanya. Selama 2000 sampai 2005 SBY menerbitkan beberapa buku, termasuk kumpulan puisi.
Ani sendiri juga pernah menulis buku, berjudul
10 Tahun Perjalanan Hati.
(tst/rsa)