Kenangan Penulis Skenario Terbaik FFI 2019 dan Arswendo

CNN Indonesia
Minggu, 08 Des 2019 23:33 WIB
Penulis skenario terbaik FFI 2019, Gina S Noer, memiliki kenangan tersendiri terhadap penulis naskah asli Keluarga Cemara, mendiang Arswendo Atmowiloto
Salah satu tangkapan layar adegan dalam film layar lebar, Keluarga Cemara. (Dok. Visinema Pictures via youtube)
Jakarta, CNN Indonesia -- Gina S Noer memborong dua Piala Citra sekaligus, pemenang kategori Penulis Skenario Asli Terbaik dan Penulis Skenario Adaptasi Terbaik di Festival Film Indonesia (FFI) 2019, Jakarta, Minggu (8/12) malam.

Pertama, ia mendapatkan penghargaan Piala Citra untuk kategori Penulis Skenario Asli Terbaik lewat film Dua Garis Biru.

Berikutnya, Gina bersama rekannya Yandy Laurens mendapat penghargaan Penulis Skenario Adaptasi Terbaik lewat film Keluarga Cemara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gina dan Yandy lewat film Keluarga Cemara mengalahkan pesaing di kategori Penulis Skenario Adaptasi seperti Garin Nugroho (Kucumbu Tubuh Indahku), Joko Anwar (Orang Kaya Baru), Rayya Makarim (27 Steps of May), dan Titien Wattimena (Ambu).

Gina pun membagikan kenangannya saat menulis skenario yang diadaptasi dari skenario serial televisi karya mendiang Arswendo Atmowiloto tersebut.

"Keluarga Cemara adalah karya berharga untuk mas Wendo (Arswendo Atmowiloto) tapi dia tetap memberikan kebebasan pada kami untuk mengadaptasi tanpa meninggalkan ruhnya," ujar Gina yang juga mendedikasikan penghargaan itu pada penulis asli kisah Keluarga Cemara tersebut.


Gina lalu mengenang saat dirinya dan Yandy pertama kali meraih Piala Citra pada 2012 silam. Kala itu, kata dia, Arswendo adalah salah satu jurinya. Dan kini , sambung Gina, kemenangan tahun ini jadi istimewa karena didapatkan oleh mereka bertiga.

"Semoga almarhum [Arswendo] bisa bahagia di sana," ujar Gina.

Kenangan Penulis Skenario Terbaik FFI 2019 dan ArswendoArswendo Atmowiloto saat mengisi salah satu segmen dalam program Prime News di CNNIndonesia TV. (Dok. CNN Indonesia TV)

Sementara untuk kategori Penulis Skenario Asli Terbaik, Gina lewat film Dua Garis Biru unggul dari nomine lain lewat seperti Joko Anwar (Gundala), Mira Lesmana & Gina S Noer (Bebas), Rano Karno (Si Doel The Movie 2) dan Upi (My Stupid Boss 2).

Gina menuturkan apa yang ia rasakan sebagai seorang anak yang tumbuh besar di bawah kasih sayang orangtua membuatnya bisa menulis skenario untuk Dua Garis Biru.

"Mereka selalu percaya pada saya yang enggak pernah menang apapun waktu kecil dan rasa cinta itu yang saya tulisakan di Dua Garis Biru, kesalahan apapun yang saya buat, selalu ada kesempatan kedua."

[Gambas:Video CNN]
Gina mengaku tak pernah terbayangkan olehnya akan membawa pulang Piala Citra untuk kategori Penulis Skenario Asli Terbaik karena sepanjang awal karier ia terbiasa menulis skenario adaptasi.

"Pada satu titik, saya enggak percaya ada kemampuan menulis cerita asli terbaik, jadi ini adalah anugerah terindah," tuturnya.


FFI 2019 memberikan penghargaan untuk 21 kategori, meliputi 18 film cerita panjang, delapan film dokumenter panjang dan pendek, enam film animasi pendek, dan enam film cerita pendek yang dinominasikan tahun ini.


Tiga film yang paling banyak mendapatkan nominasi Piala Citra 2019 adalah Kucumbu Tubuh Indahku, Dua Garis Biru, dan Bumi Manusia dengan masing-masing total 12 nominasi.

Sementara itu, hasilnya Kucumbu Tubuh Indahku menjadi pemborong terbanyak penghargaan FFI 2019 yakni delapan trofi, termasuk untuk kategori Sutradara Terbaik dan Film Cerita Panjang Terbaik.

(antara/kid)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER