Jakarta, CNN Indonesia --
Klaus menjadi film favorit saya jelang Natal 2019. Kisah sederhana yang dibungkus lewat animasi menarik ini mampu membuat tertawa dan meneteskan air mata dalam waktu singkat.
Sesuai judul, Klaus menceritakan kisah Santa Claus yang sedari dulu menjadi ikon Natal. Beberapa hal yang akrab dengan Santa Claus bisa ditemukan dalam film ini.
Beberapa hal tersebut mulai dari pria tua bertubuh besar dengan jenggot abu menghiasi wajah, sekumpulan rusa dengan kereta luncur yang terbang dengan ajaib, para pembungkus hadiah serta kotak-kotak kado.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, kisah tak dimulai dari sudut pandang bapak tua berjanggut abu-abu atau putih itu. Film ini malah dimulai dengan kisah Jesper, anak direktur utama kantor pos yang pemalas. Hal itu membuat ayah Jesper kesal dan mengirimnya ke kota kecil bernama Smeerensburg untuk bekerja.
Di sana, Jesper berhadapan dengan orang-orang serta situasi yang berbeda dari kehidupan sebelumnya. Di Smeerensburg pula Jesper bertemu Klaus, pria tua pembuat mainan dari kayu.
Klaus sedikit berbeda dengan film-film jelang Natal kebanyakan yang biasanya meriah, penuh pesta, tawa, dan bersenang-senang.
Film karya Sergio Pablos ini bernuansa lebih gelap, mulai dari kisah tiap karakter hingga guyonannya. Meskipun, tak segelap The Nightmare Before Christmas.
Smeerensburg menjadi salah satu hal yang menunjukkan kegelapan Klaus. Bersenang-senang merupakan dosa di kota terpencil tersebut.
Animasi berdurasi lebih sekitar 70 menit ini pada dasarnya memiliki pesan yang mendalam, seperti perubahan bisa terjadi hanya lewat satu aksi kecil yang kita lakukan, serta pertemanan bisa terbentuk tanpa disangka yang begitu menghangatkan.
 Klaus menceritakan kisah Santa Claus yang sedari dulu menjadi ikon Natal. (dok. Netflix via YouTube) |
Bukan hanya itu, film ini juga menggambarkan soal pengorbanan sebelum mengambil keputusan, hingga penerapan frasa "jangan menilai orang dari luar" jelas muncul dalam Klaus.
Film ini juga lebih banyak menonjolkan upaya pencarian jati diri Jesper yang terjadi setelah bertemu dengan Klaus. Hal itu membuat film ini perlahan lebih berwarna.
Meski memiliki cerita yang gelap, Klaus tetap menawarkan latar belakang tempat yang begitu indah dan magis.
Secara keseluruhan, Klaus merupakan film yang bisa dimasukkan daftar tontonan bersama keluarga pada Natal kali ini, apalagi film ini bisa dinikmati baik oleh orang dewasa maupun anak-anak.
Klaus merupakan karya Pablos usai menghasilkan sejumlah film Disney ternama era 90-an seperti Tarzan, The Hunchback of Notre Dame dan Hercules.
Klaus telah tayang sejak 8 November dan bisa disaksikan di Netflix.
[Gambas:Youtube] (chri/end)