Review Film: The Closet

Endro Priherdityo | CNN Indonesia
Rabu, 11 Mar 2020 19:30 WIB
Review film The Closet: film horor pertama Ha Jung-woo ini bukan hanya menjual jumpscare dan nuansa menakutkan semata.
Review film The Closet: film horor pertama Ha Jung-woo ini bukan hanya menjual jumpscare dan nuansa menakutkan semata. (dok. CJ Entertainment via HanCinema)
Jakarta, CNN Indonesia -- Salah satu hal yang menjual dari film horor Korea Selatan The Closet adalah kehadiran dari aktor Ha Jung-woo yang akhirnya menjajal genre horor setelah melanglang buana dan mendapatkan kredit di ranah drama dan aksi.

Namun usai menyaksikan The Closet, agaknya Ha Jung-woo tak memiliki efek kuat dalam film ini. Justru, cerita The Closet sejatinya akan tetap bisa berjalan tanpa kehadiran aktor besar tersebut.

The Closet mengisahkan pencarian Sang-won (Ha Jung-woo) yang mencari putrinya, Yi-na (Heo Yool), yang menghilang secara misterius di rumah baru mereka yang aneh.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Padahal, Sang-won tengah berusaha memperbaiki hubungan dirinya dengan Yi-na pasca kecelakaan mobil yang merenggut nyawa istri Sang-won yang juga ibu dari Yi-na.

Kasus Yi-na ternyata bukan yang pertama. Gadis 11 tahun tersebut adalah kasus kesekian kalinya anak menghilang misterius. Kasus Yi-na ini kemudian menarik perhatian praktisi pengusir setan, Kyung-hoon (Kim Nam-gil).

Bersama Kyung-hoon, Sang-won pun berusaha mencari Yi-na yang konon 'ditarik' setan penghuni lemari ke dunia gaib.

Secara cerita, The Closet sebenarnya mengangkat mitos dan kepercayaan yang sudah ada dalam kehidupan masyarakat, seperti ada makhluk gaib yang bersembunyi di balik atau di dalam lemari.

Review Film: The ClosetReview film The Closet: film horor pertama Ha Jung-woo ini bukan hanya menjual jumpscare dan nuansa menakutkan semata.: (dok. CJ Entertainment via HanCinema)

Cerita setan di dalam lemari ini juga sudah diangkat di banyak film, ambil contoh mulai dari Poltergeist rilisan 1982 hingga The Conjuring pada pada 2013.

Kultur dan kepercayaan lemari sebagai 'pintu' dimensi lain juga pernah jadi salah satu rujukan dalam film anak-anak, Monster Inc pada 2001.

Meski sudah banyak referensi setan bermunculan dari dalam lemari, penulis dan sutradara The Closet, Kim Kwang-bin rupanya masih menganggap ide tersebut cukup menarik kembali diangkat apalagi sebagai proyek debut film panjang dirinya.

Namun untuk membedakan dengan narasi setan di lemari ala Barat, Kim Kwang-bin memasukkan unsur ritual pengusiran setan ala masyarakat Korea Selatan dan cerita hubungan orang tua-anak yang rajin diselipkan dalam film-film Negeri Gingseng.

Ide Kim Kwang-bin mengawinkan kultur setan di lemari dengan ritual ala Korea Selatan dan cerita hubungan orangtua-anak patut dinilai sebagai keputusan kreatif.

Apalagi, sejumlah lelucon ringan diselipkan Kim Kwang-bin dalam film ini meskipun hanya cepat dimengerti oleh mereka yang sering menyaksikan karya perfilman Korea Selatan.

Review Film: The ClosetReview film The Closet: Aksi Kim Nam-gil dalam film ini juga patut untuk diberi apresiasi. : (dok. CJ Entertainment via HanCinema)

Dengan keputusan Kim Kwang-bin tersebut, setidaknya film The Closet bukan hanya menjual jumpscare dan nuansa horor semata.

Bahkan Kim Kwang-bin sebenarnya memiliki pesan tersirat yang cukup menarik, ketika ia menggambarkan peran lelaki dalam film ini sebagai 'antagonis' dan perempuan juga anak sebagai korban dari keputusan egois kaum lelaki.

Kim agaknya menyindir kultur masyarakat Korea Selatan, dan di berbagai negara lainnya, yang masih kental akan budaya patriarki yang selalu berujung perempuan dan anak-anak menjadi korban.

Kreativitas Kim Kwang-bin itu juga sebenarnya didukung dengan nuansa horor yang ia dan tim produksi berhasil ciptakan dalam film, mulai dari penggambaran karakter dan latar, kostum, riasan, sampai kronologi cerita.

Meski begitu, Kim Kwang-bin agaknya terlewat dalam memastikan logika narasi di sejumlah bagian dalam film ini meski masih bisa diberi maklum.

Penampilan yang membuat saya kagum adalah aksi dari Heo Yool sebagai Yi-na dan anak-anak dalam film ini. Mereka tampil dengan apik, mulai dari adegan polos selayaknya anak-anak pada umumnya, hingga menakutkan yang membuat bergidik.

Review Film: The ClosetReview film The Closet: Penampilan yang membuat kagum adalah aksi dari Heo Yool sebagai Yi-na dan anak-anak dalam film ini. (dok. CJ Entertainment via HanCinema)

Aksi Kim Nam-gil dalam film ini juga patut untuk diberi apresiasi. Meski bukan karakter utama, namun sosok Kyung-hoon yang ia perankan sanggup menarik perhatian dari cerita bahkan terbilang lebih krusial dibanding karakter utama.

Hal sebaliknya terjadi dengan Ha Jung-woo yang menjadi pemeran utama dalam film ini. Meski didaulat sebagai pemeran utama yang terlibat langsung dalam permasalahan cerita, aksi Ha Jung-woo tak cukup kuat membuat penonton terkesan.

Aksi bintang Along with the Gods dan Ashfall itu cenderung seadanya dan kurang memainkan emosi selain dari raut cemas dan takut. Ha Jung-woo juga serasa kurang mendalami karakter Sang-won yang frustrasi menghadapi berbagai masalah hidupnya.

Entah aksi 'standar' Ha Jung-woo tersebut karena ia kurang total atau karena memang dari segi cerita, sutradara Kim Kwang-bin dengan sengaja 'mengecilkan' peran sosok ayah dalam permasalahan The Closet.

Hal ini yang sebenarnya amat disayangkan dari film The Closet. Berkaca pada film dengan cerita serupa, saga Insidious, peran ayah mestinya bisa lebih berpengaruh bila film ini berlatar upaya orang tua memperbaiki hubungan dengan anaknya, sehingga nuansa kekeluargaan akan lebih terasa bermakna.

[Gambas:Youtube]

(end)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER