Jakarta, CNN Indonesia --
Harry Potter and the Sorcerer's Stone akan menjadi salah satu film yang ditayangkan dalam pembukaan kembali bioskop di China. Warner Bros. mengatakan film tersebut akan dirilis dalam bentuk 3D 4K supaya menarik perhatian warga untuk kembali ke bioskop.
Pemberitahuan disampaikan melalui poster ilustrasi Hedwig, burung hantu peliharaan Harry Potter, mengantarkan surat penerimaan masuk bertuliskan "Sihir akan datang" dengan tinta hijau.
Warner Bros. atau pihak bioskop belum secara resmi memberi tahu tanggal perilisan. Namun, film tersebut terlihat akan tayang pada 30 April, berdasarkan aplikasi penjualan tiket bioskop lokal. Itu diperkirakan menarik banyak orang sebab tayang jelang libur Hari Buruh pada 1 Mei.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pecinta film di China bersorak menyambut penayangan 3D 4K Harry Potter and the Sorcerer's Stone. Banyak juga yang meminta untuk merilis seluruh seri film Harry Potter dan menyatakan bakal menonton semua di bioskop.
Mereka juga sangat bersemangat karena akan menyaksikan film klasik dengan pengalaman baru berkat restorasi 4K dan 3D.
"Ini akan menjadi pengalaman menonton yang amat baru. Jika sudah pernah menonton Harry Potter di bioskop, ini akan menjadi pengalaman yang benar-benar baru," kata salah satu penggemar seperti dilansir
Variety.
Kabar baik ini disampaikan sebagai bentuk usaha China membangkitkan kembali sektor industri yang mati suri karena serangan masif wabah virus corona sejak Desember. China bahkan menutup seluruh pintu secara nasional sejak Januari untuk menekan penyebaran.
Beberapa bioskop mulai mencoba soft opening, sebagian besar berada di Xinjiang barat di mana tak pernah ada kasus baru dalam beberapa pekan. Beberapa bioskop di Ibu Kota Beijing hingga Yunnan juga bersiap untuk kembali buka.
[Gambas:Youtube]The Hollywood Reporter melaporkan bahwa sejak Rabu (18/3), sebenarnya sudah ada 17 bioskop di daerah pinggiran yang mulai beroperasi. Namun, pendapatan mereka terhitung sangat kecil, hanya 7.606 yuan atau setara Rp16,9 juta secara nasional.
Sebelumnya, Biro Perfilman China mengajukan tawaran penayangan film-film lama karena ketersediaan film baru menjadi kendala besar bagi bioskop setelah penayangan sederet karya layar lebar ditunda akibat virus corona.
Pemerintah mengaku sudah mencapai kesepakatan dengan pemegang hak cipta dari kelima film yang terdiri dari Wolf Warrior 2 (2017), The Wandering Earth (2019), Wolf Totem (2015), American Dreams in China (2013), dan Capernaum (2018).
Mereka pun akan mengizinkan pihak bioskop mengantongi 100 persen pendapatan dari penjualan tiket.
Biasanya, distributor dan pemegang hak cipta bisa meraup 43 persen dari hasil penjualan tiket, sementara pihak bioskop mendapatkan 51 persen, dan sisanya diserahkan untuk pajak ke pemerintah.
(chri/end)