Jakarta, CNN Indonesia -- Aktris
Evangeline Lilly yang membintangi sejumlah film Marvel Cinematic Universe (MCU) minta maaf karena sempat meremehkan virus corona.
Melalui media sosial, Lilly mengunggah foto dan memberikan penjelasan yang sangat panjang. Ia mengatakan kini berada di rumah untuk menerapkan social distancing.
[Gambas:Instagram]
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya ingin menyampaikan permintaan maaf tulus dan sepenuh hati atas ketidakpekaan yang saya tunjukkan lewat unggahan [di sosial media] pada penderitaan dan ketakutan nyata bahwa Covid-19 mengancam dunia," tulis Lilly.
Pada 16 Maret lalu, Lilly mengunggah foto secangkir teh sembari menjelaskan bahwa ia melakukan kegiatan seperti biasa. Saat itu ia baru saja mengantarkan anaknya ke tempat gym.
Unggahan itu menuai kontroversi karena Lilly dinilai meremehkan virus corona. Banyak netizen berkomentar bahwa Lilly egois dan bodoh.
Lilly sendiri tidak tinggal diam melihat komentar-komentar tersebut. Ia membalas beberapa komentar dari netizen yang memojokkan dirinya dengan memberikan penjelasan.
[Gambas:Instagram]Ia mengatakan bahwa Covid-19 merupakan flu biasa yang dimanfaatkan oleh pemerintah untuk memiliki lebih banyak kekuasaan. Diberitakan
E!, ia juga mengatakan bahwa selalu terjadi "sesuatu" pada tahun pemiliihan presiden Amerika Serikat.
"Permintaan maaf secara khusus dan langsung saya sampaikan kepada mereka yang paling terdampak pandemi ini. Saya tidak bermaksud menyakiti kalian," tulis Lilly.
Ia melanjutkan, "Ketika menulis unggahan 10 hari lalu, saya pikir saya bisa memberikan ketenangan di tengah kepanikan. Sekarang saya menyadari bahwa saya telah memperlihatkan ketakutan saya sendiri dalam situasi yang sudah menakutkan dan traumatis."
Berdasarkan data WHO per Jumat (27/3) siang, terdapat 532.263 kasus positif corona di seluruh dunia, 124.349 kasus dinyatakan sembuh dan sebanyak 24.090 dinyatakan meninggal.
Khusus di Amerika Serikat, terdapat 85.594 kasus positif corona, 1.300 kasus meninggal dan 1.868 pulih. Kasus ini melonjak drastis dan membuat AS menjadi negara dengan kasus positif corona terbanyak di dunia, melewati China.
(adp/end)