Jakarta, CNN Indonesia --
Kanada terancam merugi hingga US$1,23 miliar atau setara Rp19,1 triliun karena rumah produksi di
Hollywood, Amerika Serikat, tutup di tengah wabah virus
corona.
Melalui laporan pada Selasa (21/4), Asosiasi Produser Media Kanada (CMPA) menyatakan bahwa Kanada diperkirakan rugi miliaran dollar karena produksi Hollywood di Kanada tak dapat berjalan setidaknya hingga 30 Juni.
Tak hanya itu, sekitar 81 ribu kru dan aktor lokal juga terancam kehilangan sumber pendapatan karena sejumlah perusahaan layanan streaming, seperti Netflix dan Disney, menghentikan proses syuting di Kanada.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Asosiasi tersebut merilis perkiraan ini merujuk pada tren produksi musiman Hollywood selama lima tahun belakangan.
Melihat potensi kerugian ini, para pelaku industri film dan televisi kedua negara mulai melakukan pembicaraan informal mengenai waktu pasti Amerika bisa melanjutkan proses produksi setelah situasi memungkinkan.
"Angka ini seharusnya menjadi peringatan betapa banyak yang dipertaruhkan, juga memotivasi kita untuk bekerja sama memastikan industri dapat kembali lagi sesegera mungkin begitu krisis berakhir," ujar Presiden CMPA, Reynolds Mastin, seperti dikutip The Hollywood Reporter.
Sebelum rangkaian proyek ini terganjal pandemi Covid-19, produksi Hollywood di Kanada sebenarnya sedang mencapai titik tertinggi pada 2019.
[Gambas:Video CNN]Berdasarkan data CMPA, pengeluaran produksi film dan televisi asing di Kanada meningkat US$151 juta atau 3,2 persen menjadi US$4,86 miliar.
Secara keseluruhan, produksi film asing di Kanada pada 2019 melonjak US$245 juta atau 15,7 persen menjadi US$1,8 miliar berkat sederet proses syuting, mulai dari It: Chapter Two hingga X-Men: Dark Phoenix.
Akumulasi produksi serial televisi asing di Kanada juga meningkat 1,8 persen menjadi US$2,74 miliar berkat syuting beberapa drama, seperti See, The Handmaid's Tale dan Star Trek: Discovery.
(has)