Jakarta, CNN Indonesia --
...dan kalian sangat membutuhkan uang bulan ini, dan kalian tidak mendapatkan pemasukan sama sekali. Mungkin saya bisa menolong...Bukan pemerintah atau perusahaan besar, penggalan kalimat di atas terpampang di akun Instagram pribadi milik Isha Hening, seorang seniman motion graphic dan video jockey.
Kala sederet pergelaran batal demi mencegah penyebaran virus corona, Isha menawarkan bantuan untuk para pekerja industri kreatif yang mungkin terkena imbas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Industri yang paling terdampak di awal itu hiburan. Dari situ aku merasa (mau membantu). Aku yakin kalau tenaga medis dan ojek online pasti banyak banget yang bantu," kata Isha kepada
CNNIndonesia.com melalui sambungan telepon beberapa waktu lalu.
[Gambas:Instagram]
Bantuan yang Isha berikan merupakan pinjaman uang tanpa jaminan dan jangka waktu pembayaran. Ia ingin membantu karena tahu seberapa susah berjuang di industri hiburan, apalagi bagi pekerja lepas.
Isha sendiri sebenarnya juga pekerja lepas. Ia kerap membuat motion graphic untuk penampilan musik dan desain visual panggung. Namun, ia tetap ingin membantu sesama pekerja kreatif.
Ia bersyukur memiliki rezeki yang cukup untuk bertahan selama pandemi penyakit akibat virus corona atau Covid-19. Tabungan dan aset adalah dua kekuatan Isha sehingga bisa bertahan hidup dan percaya diri untuk membantu pekerja kreatif lain.
Sampai saat ini, kurang lebih 30 orang yang merespons tawaran Isha. Pinjaman uang yang mereka ajukan berbeda-beda dengan rentang Rp1 juta hingga Rp20 juta.
"Kalau Rp1 juta itu tergolong kecil, jadi aku kasih bukan meminjamkan. Lupa ada berapa orang yang Rp1 juta. Kalau yang besar tetap terhitung utang," kata Isha.
Ia melanjutkan, "Sebanyak 80 persen dari 30 orang yang pinjam itu bekerja sebagai kru band dan orang di belakang panggung. Sisanya memiliki pekerjaan lain yang mungkin udah kepepet."
 Isha Hening. (Dok. Pribadi) |
Dua pekan lalu, masih ada yang menghubungi Isha untuk meminjam uang. Namun, ia terpaksa menolak secara halus karena alokasi dana bantuan semakin tipis. Ia akan menagih klien berutang kepadanya untuk kembali mendapat dana.
"Buat aku, kalau kita meminjamkan uang, entah mengapa kita harus siap uang itu enggak balik. Kalau enggak ikhlas mending enggak usah. Kecuali pinjaman bisnis yang ada hitungannya ya," kata Isha.
Hampir dua pekan setelah Isha menawarkan bantuan, ruang kreatif M Bloc Space menggagas penggalangan dana lewat acara online #KreatifdiSaatSulit. Penggalangan bertajuk Dana Solidaritas Kreatif C-19 ini ditutup pada akhir Mei.
Mereka manargetkan bisa mengumpulkan dana Rp200 juta dalam waktu 38 hari. Berdasarkan data yang terpampang di Kitabisa.com, dana yang sudah terkumpul sebanyak Rp19,6 juta dari 260 donatur per 23 April.
"Rencana kami 90 persen dari dana yang terkumpul akan diberikan kepada pekerja kreatif harian dan 10 persen diberikan pada tim medis untuk APD," kata Program Director M Bloc Space, Wendi Putranto.
Ia kemudian berkata, "Memang bantuan ditujukan untuk para pekerja kreatif harian yang menggantungkan diri, bekerja mendapatkan honor harian dari event. Misalnya, kru panggung, EO, band, fotografer panggung."
 Wendi Putranto. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono) |
Tim M Bloc Space sudah mendata pekerja kreatif dengan menyebarkan formulir ke manajemen artis, penyelenggara acara, dan komunitas yang sempat membuat acara di M Bloc. Mereka tidak ingin ada orang yang 'mendadak' jadi pekerja kreatif harian agar mendapat bantuan.
Sampai saat ini, sudah ada 100 pekerja kreatif harian yang terdata dan akan terus bertambah. Bantuan akan diberikan dalam bentuk tunai agar bisa digunakan sesuai kebutuhan.
Sementara itu, bantuan untuk tim medis akan disalurkan melalui Kitabisa.com.
"Kita bisa bilang kalau animo donasi besar, enggak masalah diperpanjang. Namun, target kami akhir Mei sudah harus dibagikan. Yang udah masuk harus dibagikan karena kebutuhan mendesak. Setelah itu, diperpanjang enggak apa," kata Wendi.
(adp/has)