Jakarta, CNN Indonesia -- Eksekutif produser
Extracurricular, Yoon Shin-ae, mengatakan bahwa
drama Korea tersebut bisa memperkuat momentum untuk membahas permasalahan kejahatan di kalangan remaja, seperti
Nth Room.
CEO rumah produksi Studio 329 itu mengatakan bahwa Extracurricular merupakan drama terbaru yang mengangkat kisah kegelapan dunia nyata kalangan remaja.
Sementara itu, Nth Room merupakan kasus eksploitasi, pelecehan, sekaligus penyebaran video kekerasan seksual yang melibatkan remaja, bahkan anak di bawah umur.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Insiden itu sangat mengejutkan hingga membuat saya takut. Extracurricular bisa menjadi kesempatan membahas kenyataan yang tak nyaman ini. Sebagai kreator, saya merasa harus berurusan dengan masalah masyarakat lebih mendalam," kata Yoon.
Ia mengatakan bahwa serial Extracurricular menunjukkan kehidupan siswa sekolah menengah menghadapi konsekuensi yang tak dapat diubah karena keliru ketika memutuskan pilihan. Sekelompok anak muda itu jatuh dalam kejahatan berbahaya untuk menghasilkan uang.
"Serial ini menceritakan remaja yang menghancurkan hidup mereka sendiri karena salah mengambil keputusan. Saya ingin mengajukan pertanyaan-pertanyaan mengenai kejahatan yang terjadi di sekitar kita," tuturnya seperti dilansir
Korea Herald.
Hal serupa disampaikan sutradara Extracurricular, Kim Jin-min. Ia mengaku ingin mengangkat problema dan konsekuensi di balik pengambilan keputusan remaja.
"Tahun kedua SMA merupakan waktu di mana murid-murid mulai memikirkan masa depan, kehidupan, serta tanggung jawab setelah lulus. Namun, apakah baik atau buruk, semua belum jelas," tutur Sutradara Kim.
Extracurricular akan mencakup 10 episode yang tayang pada 29 April di Netflix. Sinopsis Extracurricular bisa dibaca di
sini.
Sementara itu, Nth Room merupakan grup obrolan yang menyebarkan video ekploitasi dan kekerasan seksual. Sekitar 16 anak di bawah umur menjadi korban pelecehan tersebut. Polisi telah menangkap Cho Joo-bin yang menjadi operator Nth Room.
[Gambas:Video CNN]Tak hanya itu, Kepolisian Korea Selatan juga telah menangkap Kang Hoon, remaja berusia 18 tahun yang selama ini juga menjadi kaki tangan Cho Joo-bin. Polisi memutuskan untuk tetap 'memamerkan' Kang Hoon kepada publik meski termasuk anak di bawah umur, karena kasus yang menjeratnya.
Kang Hoon menjadi anak di bawah umur pertama yang diperlihatkan ke publik karena kasus. Dalam Nth Room, ia berperan sebagai orang yang menjebak sekaligus merekrut korban dan mengatur keuntungan keuangan Nth Room.
Kang Hoon juga menjadi orang yang menerima bayaran dalam bentuk uang kripto dari pelanggan dan mengubahnya menjadi tunai untuk diserahkan ke Cho Joo-bin.
(chri/has)