Didi Kempot Akan Dimakamkan di Ngawi

CNN Indonesia | CNN Indonesia
Selasa, 05 Mei 2020 09:58 WIB
Keluarga melihat jenazah penyanyi Didi Kempot di RS Kasih Ibu Surakarta, 5 Mei 2020.
Pihak RS menyebut Didi tiba di IGD dalam kondisi henti jantung. (Dok. Istimewa)
Jakarta, CNN Indonesia -- Penyanyi campursari Didi Prasetyo alias Didi Kempot meninggal dunia di Rumah Sakit Kasih Ibu, Solo, pada Selasa (5/5) pagi waktu setempat.

Menurut Kakak kandung Didi kempot, Lilik, Didi akan dimakamkan hari ini di Ngawi, Jawa Timur, dekat dengan makam kakak kandung Didi yang juga anggota Srimulat yakni almarhum Mamiek Prakoso.

"Ya benar, akan dimakamkan di Ngawi, dekat dengan Mamiek," kata Lilik saat diwawancara CNN Indonesia TV, Selasa (5/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lilik turut mengungkapkan kronologi Didi sebelum meninggal, menurutnya Didi jarang memiliki keluhan sakit. Namun Selasa pagi, Didi sempat mengeluh panas, sehingga Lilik membawanya ke Rumah Sakit.

Lilik mengungkapkan rasa kehilangannya yang mendalam atas kepulangan adiknya, ia menyebut sosok Didi merupakan pahlawan dan panutan di keluarganya.

[Gambas:Video CNN]

"Didi itu termasuk pahlawan dalam keluarga, kami kehilangan, jadi panutan juga, kenangan Didi banyak," ujarnya di sela isak.

Didi Kempot meninggal di Rumah Sakit Kasih Ibu, Solo, pada Selasa (5/5) pukul 07.45 WIB. 

Meski belum mengungkap detail penyebab kematian Didi, pihak rumah sakit menyebut Didi tiba di IGD dalam keadaan henti jantung. 

Didi Kempot adalah salah satu fenomena dalam musik Indonesia, terlepas dari namanya kian viral melambung di tahun-tahun terakhir masa hidupnya. Musisi kelahiran 31 Desember 1966 ini sejatinya telah bermusik sejak 1984. Ia menjalani karier bermusik dari tahap yang amat bawah, menjadi pengamen.

Didi Kempot sudah menghasilkan puluhan album, setidaknya yang tercatat ada Stasiun Balapan (1999), Modal Dengkul, Tanjung Mas Ninggal Janji, Seketan Ewu, Plong (2000), Ketaman Asmoro (2001), Poko'e Melu (2002), Cucak Rowo (2003), Jambu Alas bersama Nunung Alvi (2004) dan Ono Opo (2005). (khr/stu)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER