Jakarta, CNN Indonesia -- Salah satu perintis band elektronik Kraftwerk, Florian Schneider, telah meninggal pada usia 73 tahun karena kanker, kata manajer band asal Jerman itu pada Rabu (6/5) waktu setempat.
Kraftwerk, yang ia dirikan bersama Ralf Hütter pada tahun 1970, seakan mengubah dunia musik elektronik, karena disematkannya unsur hip-hop, synth-pop, techno dan house dalam setiap lagu mereka.
Tata panggung dalam tiap konser mereka juga selalu membuat takjub, karena kaya akan tata cahaya dan grafis nan futuristik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Florian Schneider meninggal setelah mengidap kanker, hanya beberapa hari setelah ulang tahunnya yang ke-73," kata manajer Kraftwerk, Alexandra Greenberg, seperti yang dikutip dari AFP.
Lahir di Ohningen, Jerman Barat, pada bulan April 1947, Schneider mulai berkolaborasi dengan Hütter pada tahun 1968.
Pasangan ini menggabungkan lirik berbahasa Jerman dengan synthesizer dan mesin drum untuk menciptakan aliran krautrock.
Beberapa orang dan musisi dunia bahkan menganggap bahwa Kraftwerk setara dengan The Beatles.
Musik mereka, dengan vokal yang terdistorsi, efek bass yang tebal, bercampur dengan melodi synthesizer, menjadi inspirasi banyak musisi, mulai dari David Bowie, Madonna, Daft Punk, hingga Kanye West.
Pada tahun 1976, Bowie mengatakan kepada majalah Rolling Stone: "Grup favorit saya adalah band Jerman bernama Kraftwerk - mereka memainkan musik bising untuk 'meningkatkan produktivitas'. Saya suka gagasan itu, jika Anda harus bermain musik."
David Bowie sampai menamai bagian instrumental dalam lagu 'Heroes' dengan nama 'V-2 Schneider' sebagai persembahan bagi Florian Schneider.
Kreatif dan inovatif, adalah dua kata yang bisa menggambarkan Kraftwerk. Sejak tahun 1970-an, mereka konsisten memanfaatkan keberadaan mesin dan teknologi untuk memperkaya musiknya.
Florian Schneider meninggalkan grup pada akhir 2008, tampaknya karena berselisih dengan Hutter.
Namun pada tahun 2014, Kraftwerk, termasuk Schneider dan Hütter, datang ke panggung bersama untuk menerima penghargaan Lifetime Achievement di Grammy Awards.
Sejumlah karya Kraftwerk yang berhasil mendunia ialah 'Autobahn' (1974), 'Radioactivity' (1975), 'Trans-Europe Express' (1977), 'The Man Machine' (1978), dan 'Tour de France Soundtracks' (2003).
Tahun 2018, Kraftwerk telah berhasil memenangkan Grammy untuk kategori 'Best Dance / Electronic Album' atas karyanya yang bertajuk '3-D The Catalog'.
Sebelumnya mereka mendapat penghargaan Lifetime Achievement di Grammy pada tahun 2014, namun belum sempat masuk Rock and Roll Hall of Fame meski sudah enam kali dinominasikan.
Sebelum pandemi virus corona menunda konser di seluruh dunia, Kraftwerk pada bulan Februari telah mengumumkan tur Amerika Utara bertajuk '3-D Concerts', sebuah konser yang telah digadang sejak tahun 2013 yang bakal menggabungkan visual tiga dimensi dan seni pertunjukan dengan katalog musik Kraftwerk.
[Gambas:Youtube] (afp/ard)