Jakarta, CNN Indonesia -- Masa karantina mandiri saat ini merupakan keadaan yang kurang enak bagi kita semua. Namun, di sisi lain, saya juga merasa bersyukur karena akhirnya ada waktu untuk berhenti sejenak.
Sebelum pandemi Vocid-19, saya menjalani rutinitas auto-pilot 10 sampai 15 panggung dalam sebulan. Sekarang, saya keluar dari rutinitas itu, beristirahat dan belajar.
Belajar dalam hal ini adalah mendengarkan lagi-lagu yang saya ulik habis-habisan dari sisi teknis produksi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Semakin mendengarkan musik-musik baru, saya kian sadar bahwa masih banyak sekali yang harus didalami dan dipelajari sebagai seorang penulis lagu sekaligus produser. Juga melihat betapa angkuhnya saya dulu.
Sebenarnya, sejak dulu saya selalu senang mendengarkan musik-musik baru. Namun kala itu, saya mendengarkan musik baru hanya sebagai cara mengasah kemampuan penulisan lirik dan produksi.
Baru satu tahun belakangan saya melihat dari sudut pandang lain. Itu juga menjadi cara terbaik bagi saya untuk menjaga kerendahan hati dan mempelajari persepsi yang berbeda-beda dari banyak sudut pandang.
Berikut Playlist Producing Exercise:
Tom Misch, Yussef Dayes - FestivalSalah satu lagu dari album kolaborasi Tom Misch dan drummer Yussef Dayes, What Kinda Music. Satu album benar-benar seru. Semua progresi musik seakan sengaja 'dilawan' dengan pola drumnya, seolah melihat dua atlet bela diri sedang sparring.
Festival merupakan salah satu lagu yang paling saya sukai. Dibuka dengan alat tiup yang di-mixing, seakan underwater-nya indah sekali.
[Gambas:Youtube]Foo Fighters - These DaysBelakangan ini sedang mendengarkan ulang album Foo Fighters yang berjudul Wasting Light. Entah kenapa, menurut saya ini album di mana Dave Grohl paling terasa kebapakannya.
Saya sedang menggali referensi ulang lagi. Melihat banyak lirik dan lagu yang ditulis dari sudut pandang-sudut pandang spesifik, dalam kasus ini seorang bapak dengan dua anak perempuan yang juga dikenal dunia sebagai rockstar.
[Gambas:Youtube]Adam Melchor - Real EstateKalau pandemi ini punya soundtrack, saya membayangkan kurang lebih pasti terdengar seperti lagu ini.
Saya pertama kali menemukan Adam Melchor di internet pada awal tahun 2020, saat beberapa lagunya terselip di algoritma layanan streaming.
[Gambas:Youtube]The 1975 - If You're Too Shy (Let Me Know)Bagi saya pribadi, rasanya keputusan kreatif yang diambil oleh The 1975 di beberapa tahun terakhir ini tidak pernah salah. Sekarang mereka adalah salah satu dari sedikit grup musik yang terkesan tidak terpengaruh sama sekali "taring"-nya oleh pandemi ini.
Mereka selalu jadi pusat pembicaraan. Ini merupakan salah satu lagu terbaru The 1975 yang juga bagian dari albumnya yang akan datang. Mereka adalah salah satu band pop terbaik dekade ini.
[Gambas:Youtube]Vaundy - 東京フラッシュ (Tokyo Flash)Produser, penulis lagu, dan multi-instrumentalis Jepang ini saya temukan secara tidak sengaja saat sedang mencari referensi dan wawasan musik baru di luar zona nyaman saya selama pandemi. Tidak ada satu lagu pun dari Vaundy yang tak catchy.
Tokyo Flash merupakan contoh terbaiknya. Saya tidak paham apa yang ia nyanyikan karena tidak bisa berbahasa Jepang dan harus membuka aplikasi penerjemah.
Namun, saya tetap dapat menikmati karyanya, membuktikan bahwa musik memang benar-benar bahasa yang universal.
[Gambas:Youtube] (adp/has)