Sejumlah pesohor Indonesia, mulai dari Nicholas Saputra hingga Eva Celia, bergabung dalam proyek Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk membuat siniar atau podcast bertajuk Sandiwara Sastra.
Berdasarkan siaran pers Kemdikbud yang diterima CNNIndonesia.com, Selasa (7/7), siniar tersebut akan berisi adaptasi karya-karya sastra Indonesia.
Di tahap pertama, ada 10 karya sastra yang dapat dinikmati, yakni adaptasi dari novel "Ronggeng Dukuh Paruk" karya Ahmad Tohari, "Helen dan Sukanta" karya Pidi Baiq, "Layar Terkembang" karya Sutan Takdir Alisjahbana, "Orang-orang Oetimu" karya Felix K. Nesi, serta "Lalita" karya Ayu Utami.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ada pula cerpen "Berita dari Kebayoran" karya Pramoedya Ananta Toer, "Seribu Kunang-kunang di Manhattan" karya Umar Kayam, "Persekot" karya Eka Kurniawan, "Kemerdekaan" karya Putu Wijaya, dan "Mencari Herman" karya Dee Lestari.
Adaptasi tersebut akan dibawakan oleh sederet pesohor, mulai dari Nicholas Saputra, Adinia Wirasti, Ario Bayu, Arswendy Bening Swara, Asmara Abigail, Atiqah Hasiholan, Chelsea Islan, Chicco Jerikho, Christine Hakim, Happy Salma, Lukman Sardi, dan Lulu Tobing.
Akan ada pula Marsha Timothy, Mathias Muchus, Maudy Koesnaedi, Najwa Shihab, Nino Kayam, Oka Antara, Pevita Pearce, Reza Rahadian, Rio Dewanto, Vino G. Bastian, Widi Mulia, serta Tara Basro.
Selain itu, bintang muda seperti Iqbaal Ramadhan, Jefri Nichol, Kevin Ardillova, dan Eva Celia pun akan ikut sumbang suara.
Podcast itu akan disutradarai oleh aktor dan sutradara dari Teater Garasi, Gunawan Maryanto. Sementara itu, Happy Salma juga akan bertindak sebagai produser bersama Yulia Evina Bhara.
Podcast ini mengusung konsep alih wahana karya tulis ke dalam medium audio yang ditujukan untuk memperkenalkan serta menghidupkan kembali karya-karya sastra Indonesia.
"Sastra menempati posisi penting dalam pemajuan budaya dan pembentukan karakter bangsa," ujar Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim, dalam siaran pers.
Lebih lanjut, Nadiem menyampaikan bahwa podcast ini merupakan bentuk inovasi dan bagian dari program Belajar dari Rumah di masa pandemi Covid-19.
"Seperti sekarang ini, pandemi memberi waktu bagi kita memetik makna dan belajar menjadi manusia kuat yang mampu menyongsong masa depan. Sandiwara Sastra bukan hanya menjadi sebuah karya seni dan inovasi. Lebih dari itu, ini adalah jalan untuk mengangkat literasi," katanya.
Sandiwara Sastra akan disiarkan mulai Rabu (8/7) pukul 17.00 WIB. Nantinya, setiap hari Rabu akan ada episode baru. Podcast berdurasi 30 menit ini akan
disiarkan melalui Radio Republik Indonesia (RRI).