Beralih formula kisah cinta segitiga atau upaya dua karakter utama untuk bisa bersama, beberapa drama Korea kini mulai menawarkan pola baru, yaitu mencintai diri sendiri terlebih dulu.
Meski mendobrak pola drama Korea, formula tersebut ternyata tak berhasil mendatangkan rating tinggi. Oh My Baby yang dibintangi Jang Na-ra merupakan salah satu contoh kasus tersebut.
Drama tersebut menceritakan kehidupan Jang Ha-ri, seorang editor majalah yang kerap merasakan pahit dalam percintaannya hingga berusia 39 tahun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengalaman itu membuatnya menutup pintu terhadap cinta dan fokus pada hal-hal yang membuat dirinya lebih baik.
Meski apatis terhadap pacaran dan pernikahan, Jang Ha-ri tetap ingin menjadi seorang ibu, bahkan tanpa harus memiliki pasangan terlebih dahulu.
Lewat Oh My Baby, penonton disajikan pandangan masyarakat mengenai pilihan hidup Jang Ha-ri dan upayanya untuk mendapatkan anak seorang diri jelang usia 40 tahun. Tiga laki-laki di sekitarnya menjadi kandidat utama untuk menjadi ayah dari anaknya.
Namun, jalan cerita seperti itu tak begitu berhasil menarik perhatian penonton. Hingga episode terakhir yang sesungguhnya bahagia, Oh My Baby hanya mendapat rating 1,96 persen.
"Ini seberapa besar upaya produser memahami materi seperti ini dan menyampaikannya kepada masyarakat. Detail yang tidak realistis dan berulang kali menggunakan unsur kebetulan membuat penonton kehilangan minat," kata kritikus drama, Yoon Suk-jin, seperti dilansir Korea Herald.
Unsur kebetulan memang sering diperlihatkan dalam hubunganJang Ha-ri dan Han Yi-sang. Hal tersebut perlahan membuat penonton sudah bisa menebak laki-laki pilihanJang Ha-ri, dan terbukti nyata dalam episode terakhir.
![]() |
Kondisi serupa juga terlihat dalam drama Men Are Men (To All the Guys Who Loved Me). Drama yang sedikit berbumbu fantasi ini menceritakan Seo Hyun-joo, perempuan berusia 30 tahun yang memilih menikahi dirinya sendiri.
Hyun-joo mengambil keputusan itu karena tak bisa melupakan rasa sakit hati dari hubungan kasih di kehidupan terdahulunya. Trauma tersebut membuatnya tak pernah berhasil menjalin hubungan saat ini.
Ia memilih untuk hidup sendiri, tanpa kekasih, dan fokus mengejar mimpinya sebagai pembuat webtun. Menurutnya, hidup sendiri dan fokus bekerja lebih baik dibandingkan harus menikah, memikirkan anak, suami, dan mertua.
Lima tahun setelah memutuskan untuk menikahi dirinya sendiri, cinta datang tanpa diduga dalam kehidupan Hyun-joo.
Namun, drama yang dibintangi Hwang Jung-eum dan Lee Je-hoon ini juga hanya mendapat rating cenderung rendah untuk sebuah drama di saluran televisi nasional, KBS2.
Berdasarkan data Nielsen Korea, episode terbaru Men are Men (11-12) mendapatkan rating 2 dan 3,3 persen. Rating itu lebih rendah 0,1 persen dibandingkan episode sebelumnya (9-10).
Apabila dibandingkan dengan Oh My Baby, Men are Men (To All the Guys Who Loved Me) sesungguhnya bersuasana lebih menyenangkan dan banyak bumbu romansa, seperti hubungan kontrak atau pura-pura berpacaran layaknya drama komedi romantis pada umumnya.
![]() |
Namun, hal itu malah disebut sebagai penyebab drama Men are Men tak begitu menarik banyak penonton. Kritikus budaya, Jung Deok-hyun, menilai Men are Men tidak menggambarkan kenyataan keputusan untuk tidak menikah secara akurat.
"Topik itu malah berhenti dan berubah menjadi cerita klise yang terlihat di rom-com sebelumnya. Ketika penonton mengharapkan sesuatu yang berbeda," ucap Jung Deok-hyun.
Ia kemudian berkata, "Seperti bagaimana Hyun-joo mengatasi keputusannya dan menemukan arah ke dalam hubungan yang bisa menggantikan pernikahan."
Menurutnya, hal itu sudah sering ditemukan dalam drama Korea. Tim produksi memang menawarkan hal baru di awal, tapi gagal menarik penonton. Mereka lantas kembali ke jalan cerita yang sudah sering dijumpai penonton di drama-drama sebelumnya.
"Itu permasalahan mendasar, seperti dalam drama 'tanpa pernikahan' atau tentang homoseksualitas. Mereka kembali ke jalan cerita pada umumnya yang malah membuat penonton lebih kecewa," kata Jung Deok-hyun.
(chri/has)