Cuplikan perdana film Satria Dewa Gatotkaca secara resmi diluncurkan pada Kamis (13/8), sepekan setelah proses syuting film garapan Hanung Bramantyo itu dimulai.
Cuplikan berdurasi sekitar enam menit ini dibuka dengan animasi tentang kisah asal muasal hadirnya sosok Gatotkaca. Mulai dari kisah perang saudara Pandawa dan Kurawa hingga dendam Aswatama sebagai bagian dari Kurawa atas kematian Resi Dorna yang terbawa sampai saat ini.
Setelah itu, cuplikan tersebut menampilkan adegan laga dari keseluruhan pemain yang terlibat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di antaranya aksi Rizky Nazar, Yayan Ruhian, Cecep Arif Rahman, Yatti Surrahman, Omar Daniel, Yasmin Napper, Edward Akbar, Axel Matthew, serta Jerome Kurnia.
Produser Satria Dewa Studio, Celerina Judisari mengungkapkan bahwa peluncuran cuplikan ini sebagai cara untuk memperkenalkan para pemain sekaligus mengumumkan bahwa produksi film telah dimulai setelah sempat tertunda.
"Seharusnya memang lebih awal. Namun, karena pandemi, kami melihat sekarang adalah yang terbaik, di saat awal syuting," kata Celerina dalam jumpa pers virtual via Zoom, Kamis (13/8).
"Ini sekaligus memperlihatkan bahwa walaupun dihantam pandemi, industri film Indonesia dapat menggeliat Kembali dengan cepat serta memberi semangat kepada para penonton dan juga sesama di Industri film," lanjutnya.
Hanung Bramantyo selaku sutradara kemudian mengungkapkan bahwa proses syuting telah berlangsung selama satu pekan terakhir di Yogyakarta dengan menerapkan protokol kesehatan yang berlaku.
Seluruh pemain dan tim produksi disebut melakukan karantina di satu tempat bersama dan telah melakukan tes Covid-19.
Sebelumnya, syuting film Satria Dewa Gatotkaca telah dijadwalkan untuk mulai pada April lalu dan direncanakan tayang tahun ini. Namun, semua rencana itu tertunda dan penayangan dijadwalkan ulang ke tahun depan.
"Sebelumnya buat saya yang paling susah itu melakukan relasi baru di tengah pandemi, ngobrol lewat ponsel, itu yang kita lakukan. Dan itu tidak hanya satu dua minggu," kata Hanung.
"Lalu dengan kru seolah-olah terpisah dalam benua yang beda, bagaimana kemudian merajut emosi ketika tak berhadapan dengan orang langsung dan harus mentransfer energi bahwa ini film pasti jadi,"
Terlepas dari itu, Hanung juga bercerita bahwa menggarap film Satria Dewa Gatotkaca adalah bagian dari mimpinya yang menjadi kenyataan.
Menurutnya, hubungan dia dengan Gatotkaca, juga tokoh-tokoh dalam epos Mahabarata sudah sejak usia 7 tahun. Hingga pada akhir 2019, ia dihubungi oleh Celerina untuk menyutradarai film Satria Dewa Gatotkaca.
"Perasaan saya melambung ke langit. Seperti ada sang penggali kubur impian saya datang menyodorkan puing- puing impian saya yang sudah tersusun kembali," kata Hanung.
"Saya seperti menemukan kembali gairah membuat film pertama di awal karir, yang saat ini gairah tersbut mulai meredup akibat lelah dengan capaian formula yang begitu-begitu saja," lanjutnya.
Hanung lanjut menuturkan, "Dengan menyebut nama Tuhan terkasih dan paling penyayang, saya akan curahkan segala tenaga saya untuk mewujudkan film Satria Dewa Gatotkaca ini,"
"Tidak sekedar untuk melampiaskan ego saya, tapi untuk menyebarkan nilai-nilai Mahabarata yang sangat agung dan bersahaja ke generasi muda. Anak-anak saya. Anak-anak Indonesia." katanya.
Film Satria Dewa Gatotkaca direncanakan hadir di penghujung 2021.
(agn/end)