Telah masuk layar lebar sejak 1932, aksi sekumpulan zombi yang menyerbu dan menyerang manusia sudah ditampilkan dalam beragam bentuk cerita.
Namun, sejumlah film berikut merupakan contoh film-film soal zombi yang berhasil sukses secara kualitas sinematik tapi tak tertinggal dari aspek komersial.
Bagi para pencinta zombi, berikut lima rekomendasi esensial film soal zombi yang telah dirangkum CNNIndonesia.com.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Night of the Living Dead karya George A Romero rekomendasi penting bagi penggemar zombi. Film ini disebut salah satu film zombi paling menguntungkan sepanjang masa, lengkap dengan banjir pujian.
Film ini mengisahkan tujuh orang yang terjebak dalam sebuah rumah peternakan di barat Pennsylvania yang berusaha bertahan hidup dari serangan gerombolan zombi yang memakan manusia.
Night of the Living Dead dianggap sebagai film cult klasik meski adegan gore dalam film ini juga menuai kritikan karena begitu eksplisit.
Namun film ini menuai pujian dan pada 1999 terpilih masuk dalam koleksi Perpustakaan Kongres dan disebut sebuah film yang berpengaruh baik secara budaya, sejarah, maupun estetika.
Film yang memperoleh rating 97 persen di laman Rotten Tomatoes ini dibuat hanya dengan bujet US$114 ribu, namun mampu menghasilkan box office sebesar US$30 juta kala dirilis, atau 250 kali lebih besar dibanding bujet.
Film yang dibintangi Gong Yoo ini menjadi fenomena global kala dirilis pada 2016 lalu. Train to Busan juga menjadi titik balik film zombi dari Korea Selatan.
Train to Busan mengisahkan perjuangan sekelompok orang dalam kereta menuju Busan yang berusaha menyelamatkan diri dari wabah virus pengubah orang terinfeksi menjadi zombi.
Wabah virus zombi tersebut dalam waktu beberapa jam mampu melumpuhkan Korea Selatan dan menghancurkan tatanan kehidupan di negara tersebut.
Film ini rilis perdana di Cannes Film Festival dan mampu menuai pujian kritikus hingga rating mencapai 94 persen di laman Rotten Tomatoes.
Train to Busan ini juga menuai keuntungan besar, dengan pendapatan mencapai US$98,5 juta dari bujet sebesar US$8,5 juta.
Film Dawn of the Dead pertama kali dirilis pada 1978 yang merupakan garapan dan ditulis oleh George A Romero, yang kemudian digarap lagi pada 2014 oleh Zack Snyder dan ditulis ulang oleh James Gunn.
Pada rilisan versi 1978, film Dawn of the Dead mendapatkan pujian kritikus dan berhasil memperoleh rating 93 persen di laman Rotten Tomatoes. Sementara garapan ulangnya pada 2004, mendapatkan rating 75 persen.
Dawn of the Dead mengisahkan kekacauan yang terjadi ketika wabah misterius menyerang Amerika Serikat dan membuat orang-orang meninggal dan kembali bangkit menjadi zombi untuk menyerang juga memakan manusia yang hidup.
Dalam fenomena penuh kegentingan tersebut, sekelompok kecil manusia yang masih hidup bertahan dalam sebuah mall yang telah dikepung oleh pasukan zombi.
Pada versi 1978, Dawn of the Dead merupakan film kedua dari saga karya Romero soal zombi, Night of the Living Dead. Meski begitu, Dawn of the Dead tak memiliki karakter ataupun latar dari Night of the Living Dead (1968).
Dawn of the Dead pada 1968 mampu menghasilkan US$66 juta dari bujet US$1,5 juta, sedangkan pada 2004 mampu menghasilkan US$102,3 juta dari bujet US$26 juta.
28 Days Later mengisahkan perjuangan bertahan hidup sekelompok orang setelah sebuah virus menyebar ke masyarakat dan menyebabkan epidemi juga kematian massal.
Bukan hanya melumpuhkan London dan masyarakat, virus tersebut bahkan menyebabkan korbannya menjadi monster yang memaksa manusia yang tersisa untuk terus berjuang bertahan hidup.
Film yang digarap oleh Danny Boyle ini menuai pujian kritikus dan berhasil mengumpulkan rating hingga 87 persen di laman Rotten Tomatoes.
Bukan hanya itu, film rilisan 2002 ini juga termasuk film paling menguntungkan, dengan pendapatan mencapai US$82,7 juta dari bujet sebesar US$8 juta.
Tak selamanya film zombi bernuansa thriller. One Cut of the Dead adalah contoh baik film zombi yang berbalut komedi tanpa kehilangan kualitas sinematik dan komersil.
Berjudul asli Kamera o Tomeru na! atau 'Jangan Hentikan Kameranya', film asal Jepang garapan Shinichiro Ueda ini mengisahkan sekelompok kru film zombi berbujet rendah yang syuting di sebuah bekas penyaringan air peninggalan Perang Dunia II.
Konon, lokasi tersebut pernah dijadikan tempat percobaan terhadap manusia oleh militer.
Namun sang sutradara tak kunjung puas akan aksi para pemain. Ia terus menuntut adegan gore dan darah yang lebih banyak.
Tanpa mereka ketahui, zombi asli yang ada di tempat tersebut menyadari kehadiran mereka dan mulai menyerang. Sang sutradara pun memutuskan untuk tetap menyalakan kamera meski mereka dikejar zombi yang sesungguhnya.
Film ini menuai kesuksesan global kala dirilis pada November 2017. Memperoleh pujian hingga rating 100 persen di Rotten Tomatoes, One Cut of the Dead juga menuai keuntungan dengan pendapatan mencapai US$3,2 juta dari bujet hanya sebesar US$25 ribu.