Sutradara Black Panther Kenang Chadwick Boseman lewat Surat

CNN Indonesia
Selasa, 01 Sep 2020 08:00 WIB
Sutradara Hollywood, Ryan Coogler, menuangkan kenangannya saat menggarap film Black Panther bersama Chadwick Boseman, melalui secarik surat panjang.
Sutradara Hollywood, Ryan Coogler, menuangkan kenangannya saat menggarap film Black Panther bersama Chadwick Boseman, melalui secarik surat panjang. (AFP/Valerie Macon)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sutradara Hollywood, Ryan Coogler, menuangkan kenangannya saat menggarap film Black Panther bersama Chadwick Boseman, melalui secarik surat panjang.

Dalam surat itu, Coogler bercerita bahwa ia pertama kali melihat aksi Boseman saat melihat preview film Captain America: Civil War (2016). Pada film itu, ada adegan T'Challa yang diperankan Boseman berbincang dengan T'Chaka (John Kani).

Coogler tertarik dengan adegan itu karena Boseman menggunakan Xhosa, salah satu bahasa di Afrika bagian Selatan. Dalam film itu, Xhosa diadaptasi menjadi bahasa Wakanda, negara T'Challa berasal.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Coogler kagum melihat T'Challa karena bisa tampil maksimal meski baru mempelajari Xhosa pada hari syuting.

Ia pun semakin yakin untuk menggarap Black Panther dan menjadikan Xhosa sebagai bahasa resmi Wakanda dalam filmnya.

Coogler baru benar-benar bertemu dengan Boseman pada 2016, saat sepakat menyutradarai Black Panther. Dalam proses penggarapan Black Panther, Coogler kerap berbincang dengan Boseman.

"Dia juga menyarankan agar karakter berbicara dengan dialek Afrika sehingga bisa menampilkan T'Challa ke penonton sebagai raja Afrika yang dialeknya tidak dijajah Barat," tulis Coogler seperti dikutip The Hollywood Reporter.

Ia juga menyarankan masyarakat Wakanda yang memegang tombak ikut menari saat proses penobatan agar berbeda dengan pasukan Romawi.

Selain film, mereka juga membicarakan banyak hal, salah satunya kehidupan. Saat itulah, Coogler mengenal lebih dalam sosok Boseman.

"Kemudian saya menyadari Chad adalah anomali. Tenang. Yakin. Terus belajar. Namun juga baik, menghibur, tertawa dengan hangat dan dewasa, tetapi matanya berkilau seperti anak kecil yang melihat sesuatu untuk pertama kali," tulisnya.

Coogler melanjutkan, "Kami sering berbicara tentang warisan dan apa artinya menjadi orang Afrika. Saat menyiapkan film, dia merenungkan setiap keputusan dan pilihan, tidak hanya bagaimana hal itu akan mencerminkan dirinya, tapi juga bagaimana keputusan itu membawa dampak."

[Gambas:Video CNN]

Ia juga mengingat keterlibatan Boseman dalam proses pra-produksi, salah satunya ketika menghadiri audisi pemeran pendukung. Biasanya, pemeran utama pada film dengan biaya produksi besar tidak hadir dalam audisi aktor pendukung.

Black Panther bisa dibilang film superhero paling sukses sepanjang masa lantaran menghasilkan lebih dari US$ 1 miliar di box office. Black Panther juga menjadi film superhero pertama yang masuk nominasi film terbaik Academy Awards 2019.

Pengabdian Boseman membuat Coogler ingin terus melihat karya-karya sang aktor. Namun ternyata, Boseman mengembuskan napas terakhirnya pada pekan lalu setelah berjuang melawan kanker usus sejak 2016.

(adp/has)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER