Setelah meraih Oscar karena memproduseri American Factory, kini Barack Obama digadang-gadang bakal memboyong trofi Academy Awards berkat Crip Camp. Berikut sinopsis Crip Camp, dokumenter soal revolusi yang bergulir dari atas kursi roda.
Crip Camp mengangkat kisah perjuangan para penyandang disabilitas di Amerika Serikat untuk mendapatkan perlakuan adil dalam keseharian menjelang medio 1970-an.
Saat itu, Amerika sedang dilanda demam gerakan damai, kala kaum hippie kerap menggelar kamp musim panas, seperti di Woodstock.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak jauh dari Woodstock, tepatnya di Catskills, kaum hippie juga membuka kamp musim panas bagi orang dengan disabilitas yang diberi nama Kamp Jened.
Kisah film ini bermula ketika seorang penyandang disabilitas, JimLeBrecht, ikut serta dalam kamp tersebut.
![]() |
Ia merekam berbagai kegiatan di sana. Dalam rekaman tersebut, Kamp Jened terlihat bak dunia utopia bagi para penyandang disabilitas yang biasanya tersingkirkan di dunia luar.
Di Kamp Jened, mereka bersenda gurau, bernyanyi, bermain musik, mengikuti perlombaan, bahkan menjalin kisah cinta penuh gairah, layaknya manusia biasa. Mereka bebas berekspresi.
Selain itu, mereka juga sering berdiskusi mengenai berbagai masalah hidup dan perlakuan orang yang tidak mereka sukai. Dari obrolan-obrolan tersebut, terpercik semangat untuk bergerak bersama menghadapi berbagai masalah.
Setelah selesai kamp, tiba saatnya mereka kembali ke dunia nyata, di mana para penyandang disabilitas sangat terabaikan.
Kala itu, AS belum punya landasan hukum untuk menjamin kesetaraan bagi penyandang disabilitas. Di tengah segala keterbatasan, mereka masih harus berjuang untuk mengakses fasilitas umum, hingga mencari pekerjaan.
Sejumlah orang yang ikut dalam Kamp Jened, salah satunya Judith Heumann, lantas tergerak menggagas demonstrasi untuk menuntut pemerintah mengesahkan Undang-Undang Rehabilitasi.
![]() |
Salah satu bagian dari rancangan regulasi itu, yaitu Pasal 504, menjamin pemenuhan hak penyandang disabilitas.
Para peserta Kamp Jened turut serta dalam gerakan yang digagas Heumann. Mereka turun ke salah satu ruas jalan penting di New York. Gerakan terus bergulir hingga ke Washington, DC.
Presiden Richard Nixon akhirnya terdesak dan mengesahkan UU Rehabilitasi pada 1972. Namun, pemerintah tak berbuat apa pun untuk menerapkan Pasal 504 karena terlalu banyak biaya yang harus digelontorkan.
Heumann dan kawan-kawan kembali turun ke jalan. Mereka bahkan menduduki salah satu gedung pemerintahan di San Francisco selama berhari-hari.
Riak protes Heumann ternyata menimbulkan gelombang gerakan besar-besaran di berbagai kawasan lain di AS.
Hingga akhirnya, Menteri Kesehatan, Pendidikan, dan Kesejahteraan AS, Joseph Califano, terdesak dan meneken perjanjian untuk menerapkan Pasal 504.
Meski demikian, para kaum penyandang disabilitas masih tak mendapatkan perlakuan adil di berbagai sektor penting lain, termasuk lapangan pekerjaan.
Mereka kembali berjuang, menuntut pengesahan Undang-Undang Warga Amerika dengan Disabilitas (ADA) yang akhirnya disahkan oleh George W. Bush pada 26 Juli 1990.
Gerakan dari atas kursi roda ini kemudian bergulir ke berbagai belahan dunia lain hingga akhirnya negara-negara lain mulai memberikan kepastian hukum bagi penyandang disabilitas.
Keseluruhan kisah dalam film Crip Camp ini sudah dapat disaksikan di layanan streaming Netflix dan YouTube.
(has)