Ilustrasi sosok seniman legendaris Benyamin Sueb menjadi Google Doodle pada Selasa (22/9). Jejak karya Benyamin di dunia seni sudah terlihat sejak awal medio 1960-an di mana ia bersama teman-teman sekampungnya di Kemayoran membentuk kelompok musik bernama Melody Boys.
Meski situasi politik saat Orde Lama sempat memanas hingga melarang beragam jenis musik barat, Benyamin Sueb memilih menaikkan derajat lagu-lagu bernuansa kedaerahan, termasuk Betawi. Berikut tujuh lagu hit dari Benyamin Sueb.
Ondel-ondel menjadi lagu hit Benyamin Sueb yang bahkan masih sering diperdengarkan hingga saat ini dalam sejumlah acara budaya, terutama di DKI Jakarta. Lagu yang dipopulerkan awal 1970an dan diciptakan oleh Djoko Subagyo ini menggambarkan ketika ondel-ondel sedang beraksi seperti tepakan gendang mengiringi ondel-ondel yang menari dan berjingkrak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kompor Meleduk merupakan satu dari banyak lagu karya Benyamin Sueb yang diangkat dari kehidupan di Jakarta. Lagu ini merupakan kritik terkait bencana seperti banjir akibat luapan air di sungai dan pintu-pintu air, serta kebakaran di tanah Betawi.
Nonton Bioskop merupakan lagu yang membawa nama Benyamin atau yang akrab disapa Bang Ben ini makin dikenal khalayak ramai. Nonton Bioskop menjadi lagu pertamanya yang masuk rekaman dan berujung mendorongnya terus menciptakan lagu. Bang Ben berkolaborasi dengan Bing Slamet dalam lagu ini.
Badminton merupakan lagu yang dibuat Mang Koko dalam bahasa Sunda dan dipopulerkan oleh Bang Ben. Lagu ini menggambarkan olahraga badminton atau bulu tangkis yang sudah digemari masyarakat Indonesia sejak dulu baik di kota maupun di desa, termasuk gerakan-gerakannya.
Lagu ini dibuat dengan gambaran apabila pahlawan super fiktif dari DC berada di Indonesia. Benda serta situasi yang akrab dalam kehidupan sehari-hari seperti asinan, tukang becak, comberan, tiang jemuran, layangan putus, serta aroma petai dipadupadankan dengan lirik bahasa Inggris lagu tersebut. Lagu ini juga tak lupa menyinggung pahlawan super asal Indonesia, Gatot Kaca.
Nangke Lande menjadi ornamen penting dalam film komedi Ratu Amplop (1974). Namun, lagu tersebut ternyata pernah menuai kontroversi karena dianggap menghina para janda pada 1975. Ia menjelaskan lagu itu khusus merujuk pada karakter janda yang diperankan Connie Sutedja dalam Ratu Amplop.
Hujan Gerimis termasuk lagu hit Benyamin Sueb yang digunakan untuk menghibur lara. Lewat alunan musik yang ceria serta gaya bernyanyi seperti membaca pantun, Benyamin Sueb mengajak pendengarnya untuk tidak bersedih hati dan tak memikirkan yang sudah terjadi.