Sejumlah pendukung Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menuntut penyanyi Cardi B dan saudaranya, Hennessy Caroline, terkait fitnah.
NME melaporkan bahwa kakak beradik itu dianggap menghina kelompok pendukung Trump dengan menyebut mereka sebagai orang-orang penuh rasisme.
Dalam surat tuntutannya, para pendukung Trump atas nama Peter Caliendo, Pauline Caliendo, dan Manuel Alarcon tersebut menjabarkan bahwa kasus ini bermula ketika mereka terlibat adu mulut dengan Cardi B dan Caroline di Hamptons pada awal September.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut para pendukung Trump, saat itu mereka sedang bersantai di Pantai Smith Point. Tiba-tiba, Cardi B dan Caroline menghampiri dan menyebut mereka pendukung rasisme.
Kakak beradik itu memaki dan mengancam para pendukung Trump tersebut karena mereka memakai topi kampanye yang bertuliskan slogan sang presiden, "Make America Great Again".
Di hari yang sama, Cardi B sempat mengunggah video yang diambil oleh Caroline. Dalam video itu, Cardi B mengindikasikan bahwa mereka menegur karena para pendukung Trump itu melecehkan dirinya dan temannya, Michelle Diaz.
Namun berdasarkan keterangan para pendukung Trump, potongan video yang tersebar di internet itu sudah disunting sebelum diunggah.
Cardi B sendiri dikenal sebagai pendukung rival Trump dalam pemilihan umum November mendatang, Joe Biden. Ia berharap Biden tidak seperti Trump yang kerap pura-pura peduli, padahal tidak.
"Saya rasa bila Trump menang lagi, saya akan benar-benar mengalami gangguan mental. Jujur, saya akan sedih dan menangis. Saya rasa semua orang akan begitu. Kami lelah," kata Cardi B.
(has)