Omnibus Law dan Keberanian Bersuara K-Popers Soal Isu Sosial

CNN Indonesia
Selasa, 06 Okt 2020 15:48 WIB
K-Popers mengaku rasa tanggung jawab sebagai warga negara Indonesia yang membuat mereka berani bersuara soal Omnibus Law.
Foto ilustrasi demo tolak Omnibus Law. K-Popers mengaku rasa tanggung jawab sebagai warga negara Indonesia yang membuat mereka berani bersuara soal Omnibus Law. (ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah)
Jakarta, CNN Indonesia --

Fan K-pop atau yang kerap disebut K-popers di Indonesia kembali ikut aktif bersuara menanggapi isu politik dan sosial yang terjadi di dalam negeri. Mereka kali ini ikut meramaikan tren Omnibus Law di Twitter.

Beberapa tagar seperti #MosiTidakPercaya, #GagalkanOmnibusLaw, #JegalSampaiGagal #JEGALSAMPAIBATAL, #DPRRIKhianatiRakyat, turut mereka serukan di lini masa Twitter supaya bisa tetap trending.

Dhara, salah satu penggemar BTS atau yang sering disebut ARMY, mengatakan hal tersebut wajar dilakukan sebab K-popers merasa memiliki tanggung jawab sebagai warga negara Indonesia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mengungkapkan banyak ARMY dan K-Popers lain yang berbagi ilmu tentang Omnibus Law bahkan mengalihbahasakan ke bahasa asing sehingga fan mancanegara bisa mengetahui situasi yang terjadi di Indonesia.

"Karena kami warga negara Indonesia. Di balik akun-akun Twitter Korea banyak orang dari berbagai latar belakang. Kami menggunakan platform ini untuk mengedukasi dan berani bersuara," kata Dhara kepada CNNIndonesia.com, Selasa (6/10).

Gerakan ini memperpanjang daftar keaktifan K-popers menanggapi isu-isu sosial bahkan politik di Indonesia.

Sebelumnya, fan K-pop juga sempat bersuara menyatakan dukungan terhadap Bintang Emon di Twitter menyusul serangan buzzer terhadap komika tersebut usai mengomentari kasus hukum penyidik KPK Novel Baswedan.

K-popers Indonesia juga turun ke jalan ikut memprotes beberapa isi Rancangan Undang-Undang (RUU) yang dibahas oleh pemerintah dan DPR pada September 2019.

Sementara itu, dalam lingkup yang lebih luas, K-popers dunia turut bersuara mengenai isu kemanusiaan seperti kala George Floyd meninggal dunia, aksi #BlackLivesMatter, serta ketika menyabotase kampanye calon presiden petahana AS dari Partai Republik, Donald Trump, di Tulsa, Oklahoma, pada Juni lalu.

Seperti dilansir AFP, peneliti K-pop dari Universitas Indiana, CedarBough Saeji, menyatakan massa K-pop senantiasa bergerak dengan kesadaran politik.

"Penggemar K-pop secara umum adalah orang-orang yang optimistis dan mempunyai kesadaran sosial. K-pop di AS sangat digandrungi oleh penduduk dengan kulit berwarna, dan mereka yang dicap LGBTQ," kata Saeji.

[Gambas:Video CNN]

Senada, dalam wawancara beberapa waktu lalu, analisis pengamat media sosial dari Drone Emprit, Ismail Fahmi, menyatakan sejatinya Kpopers sudah menyadari kekuatan mereka di media sosial sejak lama dan sudah digunakan sedari dulu.

"Ketika idola mereka ulang tahun saja mereka saling membantu. Apalagi soal kemanusiaan di tengah pandemi saat ini. Kalau yang saya lihat mereka punya jiwa kebersamaan, jadi sangat mudah untuk sesuatu yang baik seperti ini," ucap Ismail Fahmi.

(chri/bac)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER