Ki Seno Nugroho Wafat, Yogyakarta Kehilangan Dalang Fenomenal

Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi, menyatakan bahwa daerah pimpinannya kehilangan sosok dalang fenomenal setelah Ki Seno Nugroho meninggal dunia pada Selasa (3/11).

"Kita kehilangan ikon kesenian wayang kulit yang fenomenal," kata Heroe.

Heroe mengaku hampir setiap malam menyempatkan diri untuk menyaksikan pertunjukan wayang kulit Ki Seno yang disiarkan melalui live streaming di kanal YouTube.

"Saya kira dialah rajanya live streaming di Indonesia. Setiap selalu pentas secara live dengan cerita wayang climen atau cerita singkat sekitar dua jam. Namun penontonnya bisa mencapai 8.000 penonton," katanya.

Menurut Heroe, penggemar Ki Seno tak hanya terbatas di Yogyakarta, tapi juga seluruh Indonesia. Berkat teknologi, Heroe menganggap Ki Seno sebagai seniman yang menguasai pertunjukan wayang di dunia maya.

Heroe menganggap Ki Seno Nugroho bisa menjadi inspirasi bagi dalang-dalang lainnya karena bisa memanfaatkan teknologi untuk mengatasi kesulitan di tengah pandemi Covid-19.

Ia pun berharap setelah Ki Seno Nugroho meninggal, akan muncul seniman dalang lain yang bisa meraih popularitas dan memajukan seni budaya.

"Selamat jalan, dalang kesayangan. Dalang yang membuat pembaruan dan keluwesan dalam memberikan hiburan yang mendidik," tuturnya.

Ki Seno Nugroho meninggal dunia di usia 48 tahun pada Selasa sekitar pukul 22.15 WIB di RS PKU Gamping. Jasad Ki Seno akan dikebumikan di Makam Semaki Gede Yogyakarta pada Rabu (4/11) sekitar pukul 13.00 WIB.