Bintang Emon Bela Sumbangsih Milenial untuk Negara

CNN Indonesia
Kamis, 05 Nov 2020 20:42 WIB
Komika dan selebgram Bintang Emon mengatakan banyak hal yang bisa dilakukan milenial bagi bangsa Indonesia
Komika Bintang Emon bicara soal kontribusi milenial untuk bangsa. (Screenshot via instagram @bintangemon)
Jakarta, CNN Indonesia --

Komika Bintang Emon mengatakan banyak hal yang bisa dilakukan milenial bagi bangsa Indonesia, salah satunya adalah mendukung gagasan pengesahan Rancangan Undang-Undang Penghapusan Kekerasan Seksual (RUU PKS). Dia menolak cap milenial tidak kritis.

Bintang meyakini generasi muda Indonesia bisa berkontribusi dalam jalannya negara sebab memiliki jumlah yang amat banyak. Apalagi Indonesia mengalami masa bonus demografi pada 2030-2040.

Bonus demografi adalah situasi ketika jumlah penduduk usia produktif (berusia 15-64 tahun) lebih besar dibandingkan penduduk usia tidak produktif (berusia di bawah 15 tahun dan di atas 64 tahun).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ayo sama-sama. Ini mungkin pembuktikan milenial bisa ikut berkontribusi jalannya negara. Kalau kemarin dibilang milenial bisa apa sih? Kami juga bagian dari bangsa ini. Kami juga merupakan anggota [warga negara] di sini, kami juga punya hak menyuarakan hal-hal yang tidak sesuai dengan kami," kata Bintang Emon, Kamis (5/11).

Menurutnya, masih sedikit saat ini generasi muda yang benar-benar aktif berkontribusi dalam kegiatan bernegara.

Ia mencontohkan partisipasi bisa dimulai dengan mengedukasi diri sendiri terlebih dahulu mengenai pentingnya RUU PKS yang kemudian dilanjutkan dengan berani bersuara serta menggunakan media sosial dengan bijak untuk memberikan informasi yang benar mengenai hal tersebut.

"Butuh cara baik yang halus. Tapi seperti yang dibilang, kita ini jumlahnya banyak, tapi jangan mengikuti keputusan atas. Kita juga bayar pajak, kita juga bisa request peraturan-peraturan ini, kurang setuju kalau dibilang [milenial] enggak ngapa-ngapain," tuturnya.

Namun, ia menyadari berani bersuara dan terlibat aktif dalam mengawal pembentukan kebijakan termasuk desakan pengesahan RUU PKS mendatangkan sejumlah konsekuensi.

Oleh sebab itu, Bintang kembali menegaskan pentingnya menguatkan fondasi dan mengedukasi diri terlebih dahulu sama sepertinya yang mengobservasi RUU PKS terlebih dahulu sebelum akhirnya membuat konten untuk menyuarakan hal tersebut.

Ia pun terang-terangan mengaku terintimidasi ketika bersuara dan bertentangan dengan arus di beberapa lapisan masyarakat.

"Jadi harus benar-benar dicari celahnya. Sehingga poinnya yang disampaikan bisa total. Saya sudah ketemu polanya dengan komedi dan hasilnya lumayan efektif," ucapnya.

"Jadi harus punya dasar yang kuat ketika menghadapi ketidaksetujuan dari lapisan masyarakat, itu bisa diatasi dengan mengingat alasan awal membela RUU ini. Fondasi diperkuat dan harus siap dalam perjuangan mengesahkan RUU PKS ini," Bintang menegaskan.

Hal tersebut disampaikan dalam acara diskusi virtual: Semua Peduli Semua Terlindungi Sahkan RUU PKS pada Kamis (5/11) yang turut dihadiri aktris sekaligus aktivis Hannah Al Rashid, Public Relations Yayasan Pulih Wawan Suwandi, serta Chairperson & Owner The Body Shop Indonesia Suzy Hutomo.

Sebelumnya, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mempertanyakan peran dan sumbangsih generasi milenial terhadap negara selain berunjuk rasa seperti yang dilakukan mahasiswa beberapa pekan lalu.

Pernyataan itu disampaikan menyinggung demonstrasi usai Omnibus Law UU Cipta Kerja disahkan DPR pada Oktober lalu. Demo itu notabene digerakkan kalangan mahasiswa di berbagai daerah.

Megawati mengaku sudah meminta Presiden Joko Widodo untuk tidak terlalu memanjakan anak muda saat ini yang kerap disebut sebagai generasi milenial. Lebih baik generasi milenial menunjukkan terlebih dahulu sumbangsihnya terhadap kemajuan negara di masa kini.

(chri/bac)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER