Meneropong Hari Pahlawan lewat Animasi Battle of Surabaya

CNN Indonesia
Selasa, 10 Nov 2020 14:40 WIB
Banyak cara untuk mengenang puncak Pertempuran Surabaya pada 10 November 1945, termasuk dengan film animasi Battle of Surabaya.
Ilustrasi film animasi Battle of Surabaya. (Dok. MSV Cinema)
Jakarta, CNN Indonesia --

Banyak cara untuk mengenang puncak Pertempuran Surabaya pada 10 November 1945. Selain dengan memperingatinya dalam Hari Pahlawan setiap tahun, momen pertempuran tersebut juga abadi dalam film animasi Battle of Surabaya.

Film besutan MSV Pictures dan Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) AMIKOM Yogyakarta ini memang berlatar sejarah.

Namun, ada sedikit modifikasi dalam cerita Battle of Surabaya. Film fiksi ini mengisahkan seorang anak bernama Musa yang bekerja sebagai tukang semir sepatu saat pertempuran terjadi. Ia juga menjadi kurir surat rahasia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk menyuguhkan animasi yang prima, tim produksi mengerahkan segala sumber daya terbaik, termasuk tenaga ahli dari luar negeri.

Dimulai pada 2012, Battle of Surabaya pun rampung pada 2015. Durasi penggarapan selama tiga tahun itu merupakan waktu yang wajar untuk film animasi, bahkan bisa dibilang cukup cepat.

Namun, tim produksi butuh waktu satu tahun untuk pembuatan trailer film Battle of Surabaya yang hanya berdurasi kurang dari tiga menit.

"Mengumpulkan tenaga kerja ahlinya sulit karena kebanyakan yang ke luar negeri. Akhirnya, kita coba mengaderkan junior untuk menggantikan senior," kata salah satu pembuat Battle of Surabaya, Erika, pada 2014 lalu.

Secara keseluruhan, pembuatan film animasi juga membutuhkan uang yang sangat banyak. Produksi Battle of Surabaya sendiri memakan biaya hingga Rp15 miliar.

Usaha itu tidak sia-sia ketika Battle of Surabaya berhasil memincut perhatian Walt Disney Pictures. MSV Pictures pun akhirnya bekerja sama dengan Disney dalam bentuk bantuan teknis, promosi, dan distribusi.

[Gambas:Youtube]

Salah satu bantuan teknis dari Disney yang paling terasa adalah formula cerita. Sutradara Aryanto Yuniawan memutuskan membuat format cerita kilas balik setelah mendapat masukan dari Disney. Formula ini lah yang akhirnya menjadi daya tarik.

"Ini adalah salah satu formula Hollywood yang disarankan oleh Disney, masa lalu yang menjadi masalah di masa depan sehingga memunculkan konflik yang harus dibenahi oleh karakter utama yang unik," kata Aryanto pada 2015 lalu.

Selain itu, Battle of Surabaya juga dinobatkan sebagai film animasi terbaik di Milan International Filmmaker Festival 2017. Battle of Surabaya tersebut unggul dari enam film lainnya dari berbagai negara.

Milan International Filmmaker Festival merupakan bagian dari The Film Festival International, sebuah rangkaian festival film bergengsi di lima kota Eropa, yaitu London, Nice, Madrid, Amsterdam, dan Milan. 

(adp/has)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER