Lima Film Animasi 'Berjiwa' Indonesia

Rahman Indra | CNN Indonesia
Sabtu, 03 Sep 2016 16:30 WIB
Beberapa film animasi, baik produksi lokal maupun asing, mulai disulihsuarakan secara profesional ke bahasa Indonesia.
Mencari Dory adalah film animasi Disney terbaru yang disulihsuarakan ke bahasa Indonesia. (Pixar Animation Studios)
Jakarta, CNN Indonesia -- Beberapa tahun terakhir, sejumlah film animasi, baik produksi dalam negeri maupun adaptasi dari versi bahasa asing, mulai disulihsuarakan ke bahasa Indonesia. Beberapa di antaranya cukup menarik perhatian dan turut menjadi pilihan di beberapa bioskop Indonesia.

Film-film animasi tersebut, antara lain:

Mencari Dory

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat Finding Dory rilis di Indonesia, ada dua pilihan menonton di bioskop: Finding Dory atau Mencari Dory. Itu tetap menjadi film animasi tiga dimensi yang diproduksi Walt Disney dan Pixar Animation Studios.

Dirilis pertengahan Juni 2016, Mencari Dory merupakan film ke-tiga Disney-Pixar yang dirilis dalam versi bahasa Indonesia setelah Wall-E pada 2008 dan Dino yang Baik pada 2015.

Sebagai pengisi suara, ada Fransiska Kristiana Tola sebagai Dory, Tato Abi sebagai Marlin, Rafid Althaf sebagai Nemo, serta dua selebriti, Syahrini dan Raffi Ahmad sebagai Destiny dan Bailey. Maria Oentoe, salah satu pengisi suara senior Indonesia turut bermain dengan menyulihsuarakan Sigourney Weaver.

Menjadi sekuel dari film Finding Nemo, Mencari Dory mengisahkan petualangan Dory bersama sahabatnya Nemo, Marlin, dan lainnya. Kali ini mereka mencari keluarga Dory yang hilang.

Dino yang Baik

Judul aslinya The Good Dinosaur. Film yang disutradarai Peter Sohn ini dirilis pada 27 November 2015. Untuk versi bahasa Indonesia, bocah cilik bernama Adam Farrel berperan sebagai pengisi suara dinosaurus Apatosaurus bernama Arlo.

Sebelumnya Adam membintangi film seperti Jenderal Kancil dan Move On.

Film ini mengisahkan petualangan Arlo, bersama teman seperjalanannya Spot dalam menemukan kembali jalan pulang. Berbagai rintangan yang tegang sekaligus seru mereka hadapi.

Battle of Surabaya

Film animasi dua dimensi yang mengupas sejarah Indonesia ini merupakan karya perdana sutradara Aryanto Yuniawan. Dengan latar perang Surabaya 1945, film ini menceritakan petualangan Musa, remaja tukang semir sepatu yang juga menjadi kurir perjuangan Surabaya dalam peristiwa perang 10 November 1945.

Meski berbasis sejarah, film ini tidak hanya menggunakan tokoh nyata tetapi juga tokoh fiktif yang sengaja dibuat untuk memperkuat pesan yang ingin disampaikan.

Pengisi suaranya termasuk Dominic sebagai Musa, Maudy Ayunda sebagai Yumna, Reza Rahadian sebagai Danu, Jason Williams sebagai Capt John Wight, dan Alejandro Esteban sebagai AWS Mallaby. Film produksi MSV Pictures ini dirilis pada 28 September 2014.

Petualangan Singa Pemberani Dinoterra

Film animasi yang dirilis pada 20 Maret 2014 ini disutradarai Alvin Chung, Jerry Yu Ching, Nichson Fong. Petualangan Singa Pemberani Dinoterra merupakan produksi ulang Paddle Pop Dinoterra dan sekuel Petualangan Singa Pemberani, serta Petualangan Singa Pemberani 2.

Film ini diisi suara oleh Giring Ganesha sebagai Paddle Pop, Chelsea Islan sebagai Liona dan Nizam sebagai Nikko.

Film ini mengisahkan tentang kerajaan Paddle Pop yang diserang Shadow Master. Untuk menghentikannya, Paddle Pop bersama teman-temannya melakukan perjalanan waktu.

Meraih Mimpi

Meraih Mimpi menjadi film animasi musikal tiga dimensi pertama dari studio animasi Indonesia. Ini juga merupakan versi Indonesia dari film berbahasa Inggris Sing to the Dawn, yang dirilis pada 2008 di Singapura.

Sebagai pengisi suara, ada Gita Gutawa sebagai Dana dan Patton Latupierissa sebagai Rai, yang menjadi pemeran utama. Pengisi suara lainnya yakni Uli Herdinansyah, Surya Saputra, Shanty, Cut Mini Theo, Indra Bekti, dan Jajang C. Noer.

Film ini berkisah tentang Dana gadis cilik yang tinggal di sebuah desa kecil di Batam, bersama adiknya Rai, ayah Somad, dan nenek Oma. Desa Dana dikuasai Pairot (Surya Saputra), pengusaha dan tuan tanah yang kejam.

Perjalanan Dana untuk menyelamatkan desanya membawa dia dalam petualangan seru bersama banyak binatang hutan yang bisa bicara. Di antaranya burung kakatua bernama Kakatu (Cut Mini), gagak bernama Minah (Shanty), Kadal (Ria Irawan), sampai beruang bernama Tante Bear (Tike Priatnakusumah).

Film ini dirilis pada 16 September 2009 oleh Kalyana Shira Films dengan Nia Dinata sebagai penulis naskahnya. (rsa/rsa)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER