Tino Sidin, Pak Guru Gambar yang Jadi Google Doodle Hari Ini

CNN Indonesia
Rabu, 25 Nov 2020 09:37 WIB
Sosok yang dikenal sebagai guru gambar di TVRI era 1980-an, Tino Sidin, kembali hadir dalam bentuk kartun di Google Doodle hari ini, Rabu (25/11).
Sosok yang dikenal sebagai guru gambar di TVRI era 1980-an, Tino Sidin, kembali hadir dalam bentuk kartun di Google Doodle hari ini, Rabu (25/11). (Screenshot via google.com)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sosok yang dikenal sebagai guru gambar di TVRI medio 1980-an, Tino Sidin, kembali hadir dalam bentuk kartun di Google Doodle pada hari ini, Rabu (25/11), tepat di hari peringatan kelahirannya.

Dengan topi khasnya, kartun Tino terlihat muncul dari dalam televisi sembari menyodorkan pensil ke arah anak-anak yang menonton dan berkata, "Bagus!"

Melalui kartun yang menyapa tiap membuka laman pencarian ini, Google merayakan peringatan ulang tahun ke-95 sosok legendaris tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lahir di Tebing Tinggi, Sumatera Utara, pada 25 November 1925, Tino tumbuh menjadi seorang pelukis. Namun, namanya mulai melambung setelah menjadi guru gambar dalam program Gemar Menggambar di TVRI lokal Yogyakarta pada 1969.

Pak Tino Sidin semakin tenar setelah program Gemar Menggambar tayang secara nasional dan menjadi tontonan wajib anak usia sekolah dasar pada 1978-1989.

Setiap Minggu sore, Tino mengajarkan cara-cara menggambar yang mudah dan menyenangkan bagi anak-anak, seperti memadukan garis-garis lurus dan melengkung.

Tiap akhir acara, Tino akan menunjukkan gambar-gambar kiriman pemirsa. Saat itulah, ia kerap melontarkan komentar terkenalnya, "Bagus!"

Selain tampil di layar kaca, Tino juga aktif melukis dengan inspirasi kehidupan sehari-hari. Salah satu karya terkenalnya bertajuk Empat Anak Main yang terinspirasi dari keempat anaknya.

Tino juga menerbitkan sejumlah buku tentang menggambar dan cergam, di antaranya Bawang Merah Bawang Putih, Ibu Pertiwi, dan Mari Menggambar.

Tino meninggal dunia di usia 70 tahun pada 29 Desember 1995. Namun, namanya tetap abadi melalui Museum Taman Tino Sidin yang berdiri di kediaman pelukis tersebut di Yogyakarta.

(has)
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER