Sutradara Lee Eung-bok mengungkapkan grafis komputer menjadi bagian tersulit dalam memproduksi serial Sweet Home. Ia menilai Sweet Home merupakan serial tersulit yang pernah dia arahkan selama ini.
Sebelumnya, Lee Eung-bok dikenal melalui beberapa serial hit seperti Descendants of the Sun, Guardian: The Lonely and Great God, serta Mr. Sunshine.
"Ini merupakan drama dengan tingkat kesulitan tertinggi yang pernah saya alami. Saya mengalami masa-masa yang sulit. Sedangkan untuk CG (grafis komputer), hampir seluruh adegan menggunakannya," kata Lee Eung-bok.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sweet Home merupakan serial hasil adaptasi webtoon bertajuk serupa yang mengisahkan kekacauan dunia karena manusia, tanpa alasan yang jelas, tiba-tiba berubah menjadi monster karena dipicu oleh hasrat terdalam mereka.
Oleh sebab itu, mulai dari episode pertama hingga 10, penonton akan menyaksikan banyak monster serta adegan yang memerlukan efek spesial/grafis komputer (CG).
Dalam wawancara terbatas bersama media, Rabu (16/12), ia mengaku memiliki perasaan campur aduk terutama ketika membuat monster.
"Saya awalnya sangat bersemangat, kemudian putus asa. Jadi ada kegembiraan, kesedihan. Kalau secara detail itu lebih teknis dan membutuhkan banyak waktu. Tapi memang ada saat-saat di mana saya ingin menyerah," tutur Lee Eung-bok.
Demi mengatasi tantangan tersebut, ia bekerja sama dengan tim visual dan efek khusus demi membuat monster yang benar-benar hidup. Efek visual dipercayakan kepada Westworld yang sebelumnya juga sudah membantu Lee Eung-bok dalam serial Goblin dan Mr. Sunshine.
![]() |
Sementara itu, efek khusus ditangani Legacy Effect yang sebelumnya berpartisipasi dalam pembuatan film Avengers, AVatar, Hellboy, serta serial Stranger Things. Tak hanya itu, ia juga melibatkan koreografer ternama Kim Seol-jin, serta sang 'manusia karet' aktor Troy James.
Segala upaya itu dilakukan sebab Lee Eung-bok berkeras menjaga orisinalitas kisah dari webtoon Sweet Home, terlebih lagi versi webtoon saat itu masih dalam status on-going ketika serial tersebut diproduksi.
"Saya ingin memastikan rasa dari webtoon orisinal tetap ada, seperti monster yang merefleksikan hasrat manusia. Saya berusaha seloyal mungkin dengan versi webtoon," tuturnya.
Keseriusan Lee Eung-bok dalam menghidupkan monster ke layar kaca diapresiasi para pemain, salah satunya Kim Nam-hee. Menurutnya, efek dari monster mampu membuatnya benar-benar takut saat syuting.
"Efeknya melebihi dari yang saya bayangkan. Kadang saya benar-benar takut. Tapi saat syuting juga berhati-hati karena saya tidak ingin merusak itu. Itu mahal dan saya tidak ingin terlibat masalah dengan sutradara Lee," tutur Kim Nam-hee disambut tawa para pemain dan sutradara.
Sweet Home memiliki 10 episode dengan durasi masing-masing sekitar 40-60 menit. Sweet Home bisa disaksikan mulai Jumat (18/12) di Netflix. Sinopsis Sweet Home dapat dibaca di sini.