Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menegaskan sesuai arahan Presiden Joko Widodo penanganan dampak banjir Kalimantan Selatan merupakan agenda prioritas. Oleh karena itu, dirinya telah menyiapkan tiga agenda untuk penanganan atau pemulihan dampak pascabanjir tersebut.
Pertama, agenda SOS atau darurat yakni secara bersama-sama negara harus bisa memenuhi kebutuhan kebutuhan masyarakat agar tetap bertahan hidup menghadapi dampak banjir sehingga kebutuhan pangan dan lainnya harus selalu tersedia.
"Kedua, agenda temporary yakni meningkatkan produksi dengan menggantikan semua yang puso (gagal panen,- red). Tentu saja data harus jelas dan konkret sehingga kami optimal mengembalikan produksi pangan," jelas Syahrul dalam keterangan tertulis.
Ketiga, lanjut Syahrul, yakni agenda permanen sistem. Agenda ini merupakan program padat karya sehingga semua direktorat jenderal teknis lingkup Kementan untuk sama-sama turun membangun sektor pertanian bersama masyarakat dan semua pihak.
"Misalnya dilakukan tanam padi serentak dengan luas 100 ribu hektare dilakukan secara bersama-sama semua perangkat teknis Kementan. Program padat karya ini pengerjaanya melibatkan langsung masyarakat, bukan proyek," ujarnya.
Ia pun menuturkan agar ketiga agenda tersebut dapat berjalan sukses perlu adanya kebersamaan dari semua pihak dan dilakukan secara bertahap atau sistematis.
"Saat ini kita fokus kerjakan agenda darurat dan puso. Untuk agenda permanen sistemnya kita fokus kerjakan dalam bulan ini. Saya perintahkan semua dirjen agar merespon dan bekerja cepat," imbuhnya.
Di sisi lain, Syahrul juga kembali menyalurkan bantuan kemanusiaan untuk korban banjir di Kalsel. Bantuan tersebut berupa sembako dari Presiden RI Jokowi dan 50 ribu hektare atau sebanyak 1.250 ton benih padi, itik 89 ribu ekor, sembako 20 truk dari Kementan
"Penyaluran bantuan ini sesuai arahan Presiden Jokowi untuk mengatasi berbagai dampak khususnya ketahanan pangan di Kalimantan Selatan dan khususnya Kabupaten Banjar yang terdampak paling besar dari bencana banjir," tutur Syahrul.
Sementara itu, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalsel, Syamsir Rahman menyebutkan pemerintah Provinsi Kalsel sangat mengapresiasi bantuan yang telah diberikan Kementan. Bantuan berupa benih padi, hortikultura, perkebunan, peternakan, pupuk dan sarana pertanian lainnya sangat membantu petani untuk pemulihan akibat dampak banjir.
"Petani sangat berterima kasih kepada Menteri Pertanian karena bantuan benih, terpal, pupuk dan lainnya langsung tersalurkan ke masyarakat petani yang padinya terendam banjir dan petani komoditas lainnya yang mengalami kerugian. Saat ini ini petani sudah menanam benih bantuan dari Kementan," ungkapnya.
Bupati Banjar, K.H. Khalilurrahman juga mengungkapkan apresiasi atas bantuan dan dukungan Kementan bagi petani Banjar untuk membangun kembali infrastruktur pertanian dan membantu ketersediaan sarana produksi lainnya. Dengan begitu, pemulihan sektor pertanian Banjar bisa dengan cepat dibangun kembali.
"Alhamdulillah hari ini Menteri Pertanian kembali memberikan bantuan berupa sembako dan sarana pertanian. Bantuan ini sangat membantu petani," tuturnya.