Rahasia di Balik Popularitas Drama Kerajaan Korea

CNN Indonesia
Minggu, 21 Feb 2021 09:34 WIB
Sejumlah hal menjadi alasan mengapa kisah kerajaan Korea masih populer dan terus dibuat hingga saat ini.
Film Masquerade yang dibintangi Lee Byung-hun menggali fakta sejarah 15 hari kehidupan Raja Gwanghaegun yang sebenarnya tak tercatat resmi. (dok. CJ Entertainment via Hancinema)
Jakarta, CNN Indonesia --

Meski mengisahkan masa lampau dan telah ada sejak puluhan tahun silam, kisah sejarah Korea yang diangkat dalam drama maupun film alias sageuk nyatanya masih digemari hingga kini.

Drama sageuk yang kolosal pun selalu diproduksi setiap tahun. Bahkan, ketika perkembangan teknologi dan kreasi cerita sinema semakin berkembang, drama sageuk masih mencatatkan rating.

Mr. Queen adalah contoh terbaru. Drama berlatar dinasti Joseon ini sejatinya menawarkan kisah fantasi komedi romantis antara Kim So-yong (Shin Hye-sun) dengan Raja Cheoljong (Kim Jung-hyun).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kisah itu rupanya berhasil menarik penonton era kiwari. Mr. Queen sukses masuk daftar drama terlaris sepanjang sejarah televisi tvN, bersanding dengan Crash Landing on You, Goblin, Reply 1988, dan Mr. Sunshine.

"Jadi memang sageuk itu peminatnya tidak hanya di Korea. Peminat internasional juga banyak," kata akademisi Sastra Korea Universitas Gadjah Mada, Suray Agung Nugroho, kala berbincang dengan CNNIndonesia.com beberapa waktu lalu.

Dengan perolehan lebih dari 17 persen, Mr. Queen tepat berada di belakang drama sageuk Mr. Sunshine yang sebelumnya mencatatkan rating 18,1 persen.

Kepala Dayang Choi (Cha Chung-hwa) dalam drama Korea Mr. Queen.Dengan perolehan lebih dari 17 persen, Mr. Queen tepat berada di belakang drama sageuk Mr. Sunshine yang sebelumnya mencatatkan rating 18,1 persen. (Arsip tvN via Hancinema.)

Selain Mr. Queen, begitu banyak sageuk yang juga mendapat rating tinggi seperti Moon Embracing the Sun (42,2 persen), Dong Yi (33,1 persen), Empress Ki (29,2 persen), Love in the Moonlight (23,3 persen), dan masih banyak lagi.

Termasuk Jewel in the Palace (Dae Jang-geum) yang berhasil meraih rating 57,8 persen pada 23 Maret 2004. Capaian itu membuatnya masuk daftar drama dengan rating tertinggi sepanjang sejarah Korea Selatan dan 'pemimpin' hallyu pada awal 2000-an.

"Namanya juga industri kan, mulai dari Dae Jang-geum dan terus sampai sekarang. Itu bahkan menopang hallyu selain K-pop. Jadi itu [sageuk] sebuah kesempatan," kata Suray.

Ketersediaan Cerita

Selain pasar yang masih tersedia, sageuk juga terus diproduksi karena begitu banyak kisah serta sudut pandang yang bisa dieksplorasi dari aspek kreativitas.

Pada dasarnya, sageuk terbagi menjadi beberapa jenis. Jenis pertama adalah authentic sageuk yang murni mengadaptasi sejarah dari cerita hingga pemainnya, seperti Dae Jo-young yang menggambarkan kehidupan Raja Kerajaan Balhae (2006) dan King's Dream berlatarkan Dinasti Silla (2012).

Jenis lainnya adalah faction sageuk (faksi) yang menggabungkan fakta sejarah dan fiksi. Jenis ini biasanya fokus pada tokoh atau peristiwa aktual tapi dipadukan dengan penafsiran ulang, kebebasan artistik, hingga alur cerita fiksi untuk mengisi celah yang tidak memiliki banyak catatan sejarah.

Gif Rekomendasi Drama Korea (Drakor)

Film Masquerade menjadi contoh jenis ini. Film yang dibintangi Lee Byung-hun ini menggali fakta sejarah 15 hari kehidupan Raja Gwanghaegun yang sebenarnya tak tercatat resmi.

Dengan imajinasi penulis, sang Raja diceritakan tengah 'bersembunyi' untuk mengamati orang-orang yang dinilai hendak meracuninya dan digantikan oleh pelawak yang mirip dengannya selama 15 hari.

Kisah imajinatif itu menjadi perspektif baru dan berhasil menarik lebih dari 10 juta penonton, yang membuat film ini masuk 10 besar film terlaris sepanjang sejarah di Korea.

Popularitas sageuk dimanfaatkan dengan baik oleh Korea, di halaman selanjutnya...

[Gambas:Video CNN]



Rahasia di Balik Popularitas Sageuk - 2

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER