Aktor Nicholas Saputra merayakan ulang tahun ke-37 hari ini. Akting Nicholas Saputra di layar lebar mungkin tak sebanyak aktor lain seperti Reza Rahadian.
Namun, Nicholas seperti tak pernah redup. Selain sebagai aktor, ia aktif dalam kampanye lingkungan.
Nicholas Saputra atau yang akrab disapa Nico mengawali kariernya sebagai model lewat sebuah peragaan busana karya Samuel Wattimena. Tak lama kemudian Nico akhirnya merambah ke dunia akting dan debut lewat film berjudul Ada Apa Dengan Cinta (AADC) pada 2002 sebagai Rangga.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berkat aktingnya yang apik saat bermain menjadi Rangga, Nico semakin terkenal di kalangan pencinta film di Indonesia. Ia pun kembali dipercaya untuk tampil dalam film lain yang berjudul Biola Tak Berdawai (2003).
Nicholas Saputra lagi-lagi sukses mencuri perhatian lewat karakter bernama Bhisma yakni seorang pemain biola. Berkat kemampuan akting yang mumpuni dalam dua film tersebut, Nico akhirnya masuk dalam nominasi sebagai Aktor Terbaik dalam Festival Film Indonesia 2004.
Setahun kemudian, nama Nicholas kembali menjadi pembicaraan setelah tampil di dua film baru yakni Gie dan Janji Joni. Dalam film Gie, Nico memerankan aktivis angkatan 66 bernama Soe Hok Gie.
Lewat peran tersebut Nicholas Saputra dinobatkan sebagai Pemeran Utama Pria Terbaik dalam ajang FFI 2005, Aktor Terpuji di Festival Film Bandung 2006, dan Most Favourite Actor dalam ajang MTV Indonesia Movie Awards 2006.
Tak sampai di situ, Nico kembali membawa pulang piala sebagai Aktor Terbaik di Indonesian Movie Awards 2007 dan Most Favourite Actor di MTV Indonesia Movie Awards 2005 berkat perannya sebagai Joni dalam film Janji Joni.
Pada 2007 Nicholas kembali menunjukkan kemampuan aktingnya lewat film berjudul 3 Hari Untuk Selamanya bersama Adinia Wirasti. Dalam film karya Riri Riza ini Nico dinominasikan sebagai Aktor Terbaik dan Aktor Terfavorit dalam gelaran Indonesian Movie Awards 2008.
Aktor lulusan Fakultas Teknik Universitas Indonesia ini kembali membintangi tiga film layar lebar pada 2008, yakni film Cinta Setaman, 3 Doa 3 Cinta, dan Drupadi.
Dalam film 3 Doa 3 Cinta, Nico kembali beradu akting dengan Dian Sastrowardoyo sebagai muda-mudi yang dilanda asmara. Nico berperan sebagai seorang santri bernama Huda, sementara Dian memerankan seorang pedangdut bernama Dona Satelit.
Berkat perannya tersebut, ia masuk dalam nominasi FFI 2008 untuk kategori Pemeran Utama Pria Terbaik. Ia juga masuk dalam dua kategori ajang Indonesian Movie Awards 2009 yakni Aktor Terbaik dan Aktor Terfavorit.
Tak lama kemudian, Nico beradu akting dengan Ladya Cheryl dalam film Kebun Binatang (2012). Ini menjadi pertemuan kedua Nico dan Ladya setelah AADC? (2002). Melalui film tersebut, Nico masuk nominasi Piala Maya 2012 dalam kategori Pemeran Utama Pria Terbaik.
Di samping itu, Nicholas juga membintangi film Sarinah (2011) dan Kita Versus Korupsi (2012) untuk segmen Aku Padamu.
Setahun kemudian, Nico kembali membintangi dua film lain yakni Cinta dari Wamena dan What They Don't Talk About When They Talk About Love. Dalam film besutan Mouly Surya ini ia berperan sebagai lelaki tunarungu bernama Edo. Peran itu masuk dalam nominasi Aktor Terbaik dan Aktor Terfavorit dalam Indonesian Movie Awards 2014.
Nicholas lalu membintangi film Pendekar Tongkat Emas (2014) sebagai Elang. Ia beradu akting dengan sejumlah aktor papan atas, seperti Christine Hakim, Reza Rahadian, dan Slamet Rahardjo.
Dua tahun kemudian, Nico kembali dipertemukan dengan Dian Sastrowardoyo dalam film layar lebar Ada Apa dengan Cinta? 2 (2016). Dalam sekuel 'AADC?' tersebut, kisah Rangga dan Cinta berlanjut setelah 14 tahun berlalu.
Kemampuan aktingnya dalam film yang disutradarai oleh Riri Riza itu, ia dinominasikan sebagai Pemeran Utama Pria Terbaik di Indonesian Box Office Movie Awards 2017 dan Pemeran Utama Pria Favorit di Usmar Ismail Awards 2017.
Pertemuan Nico dan Dian berlanjut dalam film Aruna & Lidahnya (2018). Namun, tak seperti pada tiga film terdahulu, keduanya kini tak saling jatuh cinta. Ia berperan sebagai Bono, seorang koki sekaligus sahabat Aruna (Dian Sastrowardoyo).
Kemampuan Nicholas Saputra memerankan sosok koki dalam film Aruna & Lidahnya berhasil menghasilkan sebuah Piala Citra kategori Pemeran Pendukung Pria Terbaik.
Setelah menjalani hampir separuh usianya sebagai aktor, Nicholas Saputra beralih menjadi produser film pendek berjudul Semes7a. Film dokumenter ini menampilkan tujuh tokoh berbeda agama yang sama-sama berbuat untuk lingkungan. Film tersebut akan diputar di saluran berbayar Netflix pada Januari 2020.
Dalam film ini, Nico mencurahkan seluruh perhatiannya tentang krisis iklim yang menyebabkan kondisi lingkungan alam memburuk.
Nicholas Saputra juga ditunjuk sebagai Duta Nasional UNICEF Indonesia.
Nico akan membawa pengalamannya sebagai aktivis lingkungan hidup untuk mendorong generasi masa depan Indonesia agar lebih peduli terhadap lingkungan.
(nly/bac)