Mengenal Leonardo Da Vinci, Pelukis Mona Lisa yang Serbabisa

CNN Indonesia
Kamis, 15 Apr 2021 11:30 WIB
Leonardo Da Vinci tumbuh besar di lingkungan seniman di Italia. Sejumlah karya lukisnya menjadi sejarah dalam kesenian.
Leonardo Da Vinci tumbuh besar di lingkungan seniman di Italia. Sejumlah karya lukisnya menjadi sejarah dalam kesenian. (Foto: AP Photo/Thibault Camus)
Jakarta, CNN Indonesia --

Leonardo Da Vinci merupakan salah satu pelukis terkenal di dunia. Pelukis, pematung, arsitek sekaligus insinyur asal Italia ini lahir pada 15 April 1452, tepat hari ini.

Ia lahir dari pasangan Ser Piero dan Caterina. Ayahnya merupakan notaris sekaligus tuan tanah Florentine. Ia dibesarkan di lingkungan keluarga ayahnya dan menerima pendidikan dasar seperti anak-anak pada umumnya.

Kecenderungan artistiknya mulai menonjol sejak belia. Sang ayah mengajak Leonardo Da Vinci yang berusia 15 tahun bertemu dengan seniman Andrea del Verrocchio. Perkenalan itu mengantarkan Leonardo pada pelatihan tentang lukisan, patung, dan seni lainnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah itu, Leonardo Da Vinci juga pernah bekerja di bengkel seniman Antonio Pollaiuolo. Pada 1472, ia diterima dalam serikat pelukis Florence. Namun, ia tetap bekerja di bengkel seniman senior tersebut lima tahun lagi hingga bekerja secara mandiri sampai 1481.

Pada 1482, ia pindah ke Milan dan tinggal di sana selama 17 tahun. Ia begitu dihormati dan selalu sibuk sebagai pelukis, pematung, serta desainer festival istana. Ia juga sering membuka konsultasi sebagai penasihat teknis bidang arsitektur, benteng, dan militer.

Dalam periode ini, seperti dilansir Britannica, ia menyelesaikan enam karya, seperti lukisan The Virgin of the Rocks (1483-86) serta salah satu lukisannya yang paling terkenal, Last Supper (1495-1498)

Tak hanya itu, Leonardo juga kala itu memiliki beberapa siswa dan pekerja magang, seperti Giovanni Antonio Boltraffio, Ambrogio de Predis, Bernardino de' Conti, Francesco Napoletano, Andrea Solari, Marco d'Oggiono, and Salai.

NEW YORK, NY - OCTOBER 10: Christie's unveils Leonardo da Vinci's 'Salvator Mundi' with Andy Warhol's 'Sixty Last Suppers' at Christie's New York on October 10, 2017 in New York City.   Ilya S. Savenok/Getty Images for Christie's Auction House/AFP'Salvator Mundi', salah satu lukisan karya Leonardo Da Vinci (Foto: AFP/Ilya S. Savenok)

Pada akhir 1499 atau awal 1500, ia keluar dari kota itu dan sempat tinggal di Venesia sebelum akhirnya kembali ke Florence. Di tahun yang sama, ia ditunjuk sebagai ahli arsitektur komite yang menyelidiki kerusakan pada fondasi dan struktur gereja San Francesco al Monte.

Pada 1503, Leonardo menerima komisi berharga untuk melukis mural di aula dewan Florence's Palazzo Vecchio yang ukurannya dua kali lebih besar dari Last Supper. Di tahun yang sama, ia juga mulai melukis Mona Lisa (1503-19).

Peristiwa politik pengusiran sementara Prancis dari Milan pada 1513 membuat Leonardo yang kala itu berusia 60 tahun harus pindah ke Roma. Ia bersama murid-muridnya seperti Melzi dan Salai berharap mendapatkan pekerjaan. Mereka pun bertahan di sana tiga tahun.

Di tahun-tahun terakhir kehidupannya, Leonardo pernah menerima undangan dari Raja Francis I untuk ke Prancis. Namun, pada 1516, ia meninggalkan Italia selamanya bersama Melzi, muridnya yang paling setia.

Leonardo menghabiskan tiga tahun terakhir hidupnya di kediaman kecil Cloux (kemudian disebut Clos-Lucé), dekat istana musim panas raja di Amboise di Loire.

Dirinya dengan bangga menyandang gelar Premier Peintre, Architecte et méchanicien du Roi (Pelukis, arsitek, dan insinyur pertama untuk Raja).

Leonardo da Vinci meninggal pada 2 Mei 1519 di Cloux dan dimakamkan di gereja Istana Saint-Florentine. Sayangnya, gereja itu hancur saat Revolusi Prancis dan sepenuhnya dirobohkan pada awal abad ke-19. Sehingga, kuburan Leonardo tak bisa ditemukan lagi.

(chri/fjr)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER