Adit Sopo Jarwo Jadi Debut Hanung Bramantyo di Film Animasi
Sutradara Hanung Bramantyo mengaku sempat tidak menyangka dirinya bisa diberi kesempatan film animasi Adit Sopo Jarwo. Ia mengaku film animasi ini menjadi pengalaman baru dalam kariernya.
Hal tersebut disampaikan Hanung dalam konferensi pers Adit Sopo Jarwo bersama Disney+ Hotstar pada Jumat (30/4). Dalam kesempatan ini Hanung bercerita bahwa tugas menggarap film animasi Adit Sopo Jarwo berawal dari 'kecelakaan'.
"Ceritanya saya ketemu mas Manoj [Punjabi], terus dipanggil tolong ini kita lagi ngobrolin Adit Sopo Jarwo, saya cuma ngasih masukan, tiba-tiba mas Manoj nyeletuk udah kamu aja jadi sutradaranya," ujar Hanung.
"tapi dibalik accident itu kayak ada mimpi yang terpendam karena dari dulu saya pengen garap animasi yang aktornya gambar, karena dulu saya pernah mampir kuliah di seni rupa," lanjut Hanung.
Ia juga mengatakan bahwa tugasnya dalam menggarap film animasi Adit Sopo Jarwo tak lebih dari sekedar pengawas atau supervisor. Bukan karena ia tak cakap, namun Hanung menilai Eki N.F. lebih paham dengan penyutradaraan film animasi.
"jadi awalnya jadi supervisi akhirnya kerjasama jadi sutradara tapi fungsi saya tidak jadi sutradara animator karena sudah ada mas Eki, saya hanya menjaga naskah, mood, akting masing-masing aktor supaya ada alur yang enak," ujar Hanung.
Sutradara film Satria Dewa Gatotkaca ini juga mengaku harus mengubah mindset atau pola pikirnya karena ini adalah pengalaman pertama baginya di industri film animasi.
"Dari awal saya sudah mengeset diri saya, di sini adalah belajar karena ini wahana baru buat saya, step-step animasi saya juga belajar di kampus, dan buku-buku, saya juga sedikit banyak ngulik di youtube," kata Hanung.
Hanung bahkan kaget saat mengetahui bahwa beberapa metode yang selama ini ia terapkan dalam menggarap film-filmnya berbeda dengan yang terjadi di proses produksi film animasi.
"seperti membuat storyboard, yang saya lakukan di film gatot kaca, kita buat storyboard, tapi di situasi real storyboard cuma patokan, tapi di animasi yang ada di storyboard harus dijalankan, karena kalo melenceng harus gambar lagi, dan prosesnya panjang," ujar Hanung.
Alhasil Hanung banyak melakukan penyesuaian, terutama dalam proses editing. Menurut Hanung, proses pengerjaan satu adegan dalam film animasi bisa memakan waktu selama berhari-hari. Bahkan untuk menyelesaikan satu film animasi seperti Moana membutuhkan waktu hingga 5 tahun.
Sementara itu, Eki N.F. selaku sutradara film dan serial animasi Adit Sopo Jarwo mengatakan bahwa pembuatan film animasi ini membutuhkan waktu lebih dari dua tahun.
"prosesnya sudah sejak 2015 tapi proses produksi kita start 2018 bulan Oktober, tantangannya ada teknis, non teknis, tapi buat kita ini tantangan yang seru, ketika mas Hanung gabung itu best moment, karena mas Hanung sudah banyak pengalaman dalam membuat film," ujar Eki.
Film animasi Adit Sopo Jarwo diangkat dari serial animasi populer pada tahun 2014 dengan judul yang sama. Serial ini mengisahkan perjalanan seorang anak bernama Adit yang terpisah dari orang tuanya di stasiun kereta Cirebon.
Adit kemudian bertemu dengan orang asing bernama Jarwo dan seorang porter kereta api bernama Sopo. Melihat Adit yang sedang bersedih, Sopo dan Jarwo pun memutuskan untuk menemani Adit mencari cara agar ia bisa bertemu kembali dengan Ayah dan Ibunya.
Dalam petualangannya, Adit, Sopo, dan Jarwo harus menghadapi berbagai macam rintangan sambil mengenal arti persahabatan.
Film Adit Sopo Jarwo: The Movie sudah tayang di Disney+ Hotstar pada 30 April 2021 sebagai hiburan di bulan suci Ramadhan dan menjelang hari raya Idul Fitri.
(nly/fjr)