Aktris Bollywood, Kangana Ranaut, tak bisa menggunakan media sosialnya lagi setelah pihak Twitter melarangnya menggunakan akun karena dianggap melanggar aturan tentang perilaku kebencian dan perilaku kasar.
Ranaut yang dikenal sebagai pendukung keras Perdana Menteri India, Narendra Modi, tersebut berceloteh meminta pemimpin India itu menggunakan taktik gangster.
Taktik itu disebut Ranaut guna "menjinakkan" Kepala Menteri Benggala Barat Mamata Banerjee. Banerjee diketahui mengalahkan partai Modi dalam pilkada negara bagian Kolkata.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah pemilihan, partai Banerjee dituding melakukan serangan kekerasan terhadap lawan-lawannya yang kalah. Tudingan itu sendiri dibantah oleh Banerjee.
Twitter sendiri mengonfirmasi akun Ranaut telah ditangguhkan. "Kami sudah jelas bahwa kami akan mengambil tindakan penegakan hukum yang tegas terhadap perilaku yang berpotensi menyebabkan bahaya offline," kata Twitter, dilaporkan Reuters, Selasa (4/5).
"Akun yang direferensikan telah ditangguhkan secara permanen karena pelanggaran berulang terhadap Peraturan Twitter, khususnya kebijakan Perilaku Kebencian dan Kebijakan Perilaku yang Menyesatkan Kami," lanjut Twitter.
Aktris peraih sejumlah penghargaan film nasional di India itupun mencela tindakan Twitter.
"Twitter hanya membuktikan maksud saya. Mereka adalah orang Amerika, dan sejak lahir orang kulit putih merasa berhak memperbudak orang berkulit coklat," kata Ranaut.
"Mereka mau kasih tahu apa yang harus dipikirkan, dibicarakan atau dilakukan, untungnya saya punya banyak platform yang bisa saya gunakan untuk bersuara, termasuk kesenian saya sendiri dalam bentuk sinema," katanya.
"Tetapi hati saya tertuju kepada rakyat bangsa ini yang telah tersiksa, diperbudak, dan disensor selama ribuan tahun dan penderitaan mereka masih tiada akhir," lanjutnya.
(reuters/end)