RONA BUDAYA

Folklor Gerhana Bulan dari Bali, Cinta Raksasa yang Tertolak

CNN Indonesia
Rabu, 26 Mei 2021 16:17 WIB
Ilustrasi gerhana bulan. Sebuah cerita rakyat Bali mengisahkan, gerhana bulan merupakan peristiwa ketika raksasa jahat Kala Rau memakan Dewi Bulan. (CNN Indonesia/Bisma Septalisma)
Jakarta, CNN Indonesia --

Fenomena gerhana bulan bagi masyarakat Bali memiliki cerita tersendiri. Konon, gerhana bulan merupakan peristiwa ketika raksasa jahat bernama Kala Rau memakan Dewi Ratih alias Dewi Bulan.

Data Cerita Rakyat Kemendikbud mencatat mitos tersebut dalam folklor Candra Kepangan Detya Kala Rau yang berasal dari kawasan Badu, Badung, Bali.

Alkisah, raksasa paling menakutkan di antara para raksasa dan bermukim di Bumi Balidwipa bernama Kala Rau mengancam akan menyerang Kerajaan Wisnuloka karena cintanya ditolak oleh Dewi Ratih atau Dewi Bulan.

Ia berperawakan besar, kekar, dan wajahnya sangat menyeramkan. Ia pun sangat sakti bahkan kesaktiannya melebihi kesaktian beberapa dewa.

Tak ingin kerajaan hancur, Dewa Wisnu membagikan tirta amerta (air kehidupan) kepada para dewa. Tirta amerta dipercaya dapat menghindarkan para dewa dari kematian saat Kala Rau menyerang Wisnuloka.

Rencana tersebut diketahui oleh Kala Rau. Ia pun berubah wujud menjadi Dewa Kuwera dan ikut dalam pembagian tirta amerta bersama dewa-dewa lain.

Dewa Wisnu lalu memberikan kendi yang berisi tirta amerta kepada para dewa. Dewa Wisnu berpesan setiap dewa cukup minum seteguk tirta amerta.

Satu demi satu dewa pun minum tirta amerta dari kendi tersebut. Mula-mula Dewa Iswara, kemudian Dewa Sambu, Dewa Brahma, Dewa Siwa, dan Dewa Sangkara.

Ketika tiba pada giliran Dewa Kuwera, Dewa Wisnu mencium bau aneh...

Kecurigaan Dewa Wisnu berlanjut ke halaman berikutnya...

Cerita Rakyat Bali Soal Gerhana Bulan - 2


BACA HALAMAN BERIKUTNYA
HALAMAN :