OBITUARI

Profil Edy Oglek, Si Kardun di Tukang Bubur Naik Haji

CNN Indonesia
Senin, 28 Jun 2021 20:30 WIB
Profil Edy Oglek, aktor dan komedian yang meninggal dunia karena Covid-19. (Akun Instagram @edyoglek_14)
Jakarta, CNN Indonesia --

Mendiang Edy Suwandi atau akrab disapa Edy Oglek bisa dibilang sebagai salah satu aktor yang cukup sering muncul di layar kaca pada eranya. Sejak akhir dekade 1990-an ia sudah membintangi sinetron, tepatnya sinetron Si Doel Anak Sekolahan (1997).

Dalam sinetron itu ia berperan sebagai Edy yang merupakan teman kampus Doel (Rano Karno). Memang porsi penampilannya tidak banyak, tapi kehadirannya cukup berkesan sehingga masih diingat.

Apalagi, Si Doel Anak Sekolahan kemudian menjadi salah satu sinetron paling terkenal dan sukses sepanjang masa. Tentu nama Edy yang hanya memerankan musim pertama ikut terangkat.

Hal itu terbukti dari banyak sinetron yang ia bintangi setelah Si Doel Anak Sekolahan. Mulai dari Panji Manusia Milenium, Titipan Ilahi, Samson Betawi, Si Yoyo, sampai Tukang Bubut Naik Haji

Menengok ke belakang, pencapaian itu tidak dirauh Edy dengan instan. Sebelum menjadi aktor ia aktif sebagai pemain lenong dan teater, tepatnya di Teater Cagar Budaya yang di pimpin Narno Sunarno pada 1984.

Pada saat yang bersamaan, ia juga menimba ilmu di Sekolah Menengah Atas YMCA. Ia kemudian berpindah-pindah ke berbagai teater yang berhasil mengasah kemampuannya berakting.

Edy sempat melanjutkan pendidikan ke Akademi Perbankan Muhammadiyah setelah lulu SMA. Namun, pendidikannya di akademi itu tidak selesai. Ia malah mengambil kursus pembawa acara dan penyiar radio sebagai bekal dalam karier di industri hiburan.

Usaha Edy berbuah manis ketika ia mulai membintangi sinetron pada akhir dekade 1990an. Dari sekian banyak sinetron, penampilannya yang paling ikonis adalah dalam Tukang Bubur Naik Haji. Ia memerankan karakter Kardun.

Ia juga sempat membintangi film yang dimulai pada awal dekade 2000an. Edy pernah berperan sebagai Diran dalam Petualangan 100 jam (2004) dan berperan sebagai Belo Harahap dalam Republik Twitter (2012).

Sayang, penampilan Edy dalam layar kaca mau pun layar lebar tidak akan terlihat lagi. Ia meninggal dunia pada usia 53 tahun pada Senin (28/6) sore karena Covid-19.

Adik Edy yang bernama Wdia Multarini menjelaskan kakaknya dinyatakan positif Covid-19 sejak sepekan lalu dan menjalani isolasi mandiri di rumah. Sejak saat itu saturasi oksigen dalam tubuh Edy yang membuatnya sesak napas.

Menurut Widia, kondisi Edy semakin parah ketika saturasi oksigen dalam tubuh mencapai kurang lebih 50 persen. Padahal batas normal saturasi oksigen 95-100 persen. Edy sempat dibawa ke rumah sakit namun tidak tertolong.

(adp/bac)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK