Manajer Sebut Britney Spears Berniat Pensiun

CNN Indonesia
Selasa, 06 Jul 2021 13:41 WIB
Britney Spears (Foto: Kevin Winter/Getty Images for iHeartMedia/AFP)
Jakarta, CNN Indonesia --

Larry Rudolph yang telah menjadi manajer Britney Spears dalam 25 tahun terakhir mengundurkan diri dari pekerjaannya. Pengunduran diri tersebut disampaikan melalui surat yang ditujukan pada ayah Britney, Jamie Spears, dan pengacara Jodi Montgomery.

Dalam surat tersebut, Larry mengindikasikan niatan Britney pensiun dari industri hiburan menjadi alasan pengunduran dirinya. Ia juga mengatakan mereka sudah tidak berkomunikasi sekitar lebih dari dua setengah tahun.

"Ini sudah 2,5 tahun sejak kami berkomunikasi saat dia menginformasikan hiatus dalam waktu yang belum ditentukan. Pada hari ini, saya menyadari Britney menyuarakan niatan untuk pensiun secara resmi," tulis Larry.

"Saya tidak pernah menjadi bagian dari konservatori atau prosesnya. Jadi saya tidak mengetahui banyak soal itu," tulisnya.

"Awalnya saya bekerja atas permintaan Britney untuk mengelola dan membantu kariernya. Saya yakin dengan keinginan terbaik Britney dan mengundurkan diri dari timnya karena layanan profesional saya tidak lagi diperlukan," tulisnya seperti dilansir Variety.

"Tolong terima surat ini sebagai pengunduran resmi saya. Saya akan selalu bangga dengan yang kami capai lebih dari 25 tahun ini."

Dalam surat itu, ia juga mengharapkan yang terbaik bagi Britney, mulai dari kesehatan hingga kebahagiaan di dunia. Tak lupa Larry menegaskan selalu terbuka bagi Britney apabila membutuhkannya kembali di masa mendatang.

Pada Rabu (23/6), Britney Spears akhirnya angkat bicara mengenai konservatori yang dijalani selama 13 tahun. Ia menginginkan konservatori berakhir dan mendapatkan kembali kehidupannya.

Pelantun lagu Baby One More Time ini melanjutkan bahwa dirinya merasa telah dipaksa untuk tampil, tidak diberi privasi dan dipaksa untuk menggunakan alat kontrasepsi, mengkonsumsi obat tertentu, dan menghadiri sesi terapi di luar keinginannya.

Di hadapan hakim, Britney mengatakan bahwa dirinya dipaksa mengkonsumsi lithium, meskipun dia keberatan.

"Lithium adalah [obat] yang sangat, sangat keras dan obat yang sama sekali berbeda dari yang saya gunakan. Anda bisa mengalami gangguan mental jika Anda mengonsumsi terlalu banyak, [efeknya] bertahan lebih dari lima bulan," ujar Britney.

Sebagai catatan, Lithium adalah obat yang digunakan untuk mengobati gangguan suasana hati (mood), yang salah satunya disebabkan oleh keadaan bipolar.

Britney Spears melanjutkan bahwa keluarganya, terutama ayahnya Jamie Spears yang bertanggung jawab atas konservatorinya tidak mempedulikan kondisinya.

"Keluargaku tidak melakukan apa-apa. Apa pun yang terjadi pada saya harus disetujui oleh ayah saya ... dialah yang menyetujui semua itu. Seluruh keluarga saya tidak melakukan apa-apa," ujarnya.

Tak hanya tentang perawatan medis yang dijalaninya, Britney Spears juga mengaku frustasi karena tidak bisa mengatur kariernya.

"Saya tidak pernah memiliki suara dalam jadwal saya. Mereka selalu mengatakan kepada saya bahwa saya harus melakukan ini," ujarnya.

Ibu dua anak ini mengakhiri pernyataannya dengan mengatakan bahwa konservatori adalah bentuk kekejaman dan meminta konservatori yang dijalaninya berakhir.

"Saya merasa dikeroyok, saya merasa diintimidasi, saya merasa ditinggalkan dan sendirian. Saya lelah merasa sendirian. Saya berhak memiliki hak yang sama dengan orang lain," ucapnya.

(chri/fjr)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK