Setelah melalui proses diskusi yang lancar walau harus berjauhan, Cikal dan Lafa akhirnya berhasil mengumpulkan 12 lagu yang terdiri dari beberapa lagu lawas dan baru beserta para kolaboratornya.
Mulai dari Rara Sekar dalam lagu Bunga Kayu, Danilla dalam Penghibur Hati, Nadin Amizah di lagu Untukmu dan Sandrayati Fay untuk lagu 16/01.
Bagi Iwan, nama-nama tersebut bukan hal baru lantaran mereka adalah kawan dekat Cikal. Iwan juga sering mendengarkan lagu-lagu mereka walaupun mereka datang dari generasi sekarang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Iwan mengaku bahwa gaya bernyanyi para musisi muda, terutama yang menjadi kolaboratornya, memberikan warna baru dalam perjalanan karier musiknya.
"Walau ada Nadin, Sandra, tapi ini [yang membuat albumnya] lebih segar. Saya juga kalau di mobil mendengarkan lagu-lagu indie. Dulu saya tidak tahu tapi [setelah mendengar] kok enak, pilihan syairnya lagunya, rupanya terbawa ke alam bawah sadar, saya ingin bisa kenal dengan lagu ini, eh didengar sama Cikal," ujar Iwan.
Itulah yang dirasakan Iwan Fals dalam album barunya yang bertajuk Pun Aku. Ia menilai bahwa lagu-lagu dalam album tersebut lebih bersifat personal dibandingkan dalam album-album sebelumnya.
Ia pun mendedikasikan album ini sebagai persembahan untuk keluarganya.
"Makanya saya mau bilang saya nggak hanya bisa membuat lagu tentang pemerintah, lagu Bento saja, tapi saya juga bisa membuat lagu tentang Raya, Cikal di album ini, jadi setelah selama ini buat [lagu] untuk orang lain, sekrang untuk diri sendiri dan keluarga," ujar Iwan.
(nly/fjr)