Langkah 'bersih-bersih' pemerintah China dalam dunia hiburan mereka diperkirakan akan berdampak bagi industri K-pop. China selama ini menjadi salah satu pasar terbesar agensi-agensi hiburan besar Korea.
'Pembersihan' itu membuat layanan streaming musik seperti QQ Music langsung membatasi pembelian musik digital. Satu pelanggan atau pemilik akun hanya bisa membeli satu album digital.
Sehingga, hal itu diperkirakan memengaruhi tren penjualan album K-pop di masa mendatang. Namun, peneliti dari Hi Investment & Securities Park Da-gyeom mengatakan dampak kebijakan itu bisa diprediksi lebih akurat setelah mendapatkan data penjualan pada kuartal ketiga.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena penjualan album berdasarkan pembelian individu, sulit memprediksi secara akurat dampak pembatasan sampai kami mengonfirmasi penurunan penjualan pada kuartal ketiga, " kata Park Da-gyeom seperti dilansir Korea Times, Senin (6/9).
Sebelumnya, total ekspor album K-pop pada Juli 2021 melonjak 3,6 kali dibandingkan tahun sebelumnya atau menjadi US$26 juta. Dari angka itu, US$8,25 juta datang dari China dan menjadi total terbesar selama ini.
Perkiraan dampak itu juga muncul setelah Administrasi Radio, Film, dan Televisi China (SARFT) mengeluarkan sejumlah aturan untuk meningkatkan pengawasan program hiburan pada Kamis (2/9).
Mereka melarang laki-laki berpenampilan feminin atau tidak maskulin tampil di layar kaca dan sederet platform lainnya di internet.
Peraturan itu dibuat karena pemerintah China ingin stasiun televisi memilih artis atau penyanyi yang tampil berdasarkan penilaian sosial, pandangan politik, dan perilaku moral yang baik.
Lihat Juga : |
Satu hari setelah pengumuman peraturan SARFT (3/9), harga saham perusahaan hiburan Korea, termasuk The Big 3 Korea yakni SM Entertainment, JYP Entertainment, dan YG Entertainment turun.
YG Entertainment, SM Entertainment, dan JYP Entertainment mengalami penurunan harga saham masing-masing sebesar 2,54 persen, 1,94 persen dan 1,57 persen.
Sementara itu, Keyeast yang merupakan agensi manajemen sederet aktor ternama juga melihat harga sahamnya turun 4 persen pada hari yang sama.
Namun, para pejabat industri hiburan di Korea mengatakan tingkat ketergantungan dalam menghasilkan uang dari penjualan album atau musik tidak terlalu tinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
JYP Entertainment telah berinvestasi dalam token metaverse dan non-fungible untuk memperkuat bisnis musiknya. Sedangkan SM Entertainment diperkirakan berencana menjual 19,42 persen saham ke CJ Group atau Kakao Entertainment.
Sementara itu, sejumlah larangan dan kebijakan terkait industri hiburan diterbitkan sebagai bentuk kampanye pemerintah China dalam memperketat kontrol atas bisnis, masyarakat, dan menegakkan moralitas, termasuk dalam industri hiburan.
Pemerintah China juga 'memperbaiki' fandom dengan menghapus seluruh daftar peringkat artis dari internet. Mereka juga meminta pengurangan fungsi tombol "like" dan "comment".
Mereka juga meminta pihak artis dan pengelola situs penggemar mengetatkan aturan untuk menghindari fan saling merundung. Aktivitas penggalangan dana dan keterlibatan anak-anak juga dilarang.
Sebelumnya, badan pemerintah China itu sudah memperketat pengawasan terhadap sejumlah besar industri, mulai dari teknologi hingga pendidikan.
Hal itu dilakukan dengan dalih memperkuat pengendalian atas masyarakat dan sektor-sektor utama ekonomi setelah bertahun-tahun mengalami pertumbuhan yang tak terkendali.
(chri)