Karya Masyhur Itu Bernama Roman Picisan
Bukan urusan mudah bagi seorang Ahmad Dhani menghadapi masa-masa transisi peran Ari Lasso ke Once di tubuh Dewa 19.
Buah manis dari upaya tersebut adalah terciptanya album Bintang Lima (2000), yang diakui Dhani lahir dari ketakutan dan pertaruhan.
Rupanya ketakutan tersebut terpecah, setelah pendengar album Bintang Lima melewati satu menit Intro dan masuk tetiba ke sebuah lagu berjudul Roman Picisan.
Kesuksesan lagu tersebut di pasaran jadi bukti bahwa Dewa 19 bisa tetap berjalan di jalur kesuksesan meski harus berganti vokalis.
Ahmad Dhani pun mengakui bahwa Roman Picisan merupakan lagu yang paling bisa mewakili Dewa 19 sebagai sebuah entitas di jagat musik.
"Mungkin Roman Picisan. Itu sebuah karya yang bisa mewakili apa itu Dewa 19, itulah Roman Picisan." ucap Dhani kepada CNNIndonesia.com kala ditanya perihal lagu Dewa 19 yang paling memuaskannya secara pribadi.
Ia lantas berkisah, kembali ke masa lagu Roman Picisan diciptakan. Ia mengungkap fakta bahwa lagu tersebut mulanya diciptakan untuk Ari Lasso.
Jika didengar seksama, terdapat suara Ari Lasso samar di belakang vokal Once di lagu Roman Picisan.
"Dulu lagu itu buat Ari Lasso aslinya, bahkan Ari Lasso sudah take vokal. Terus Ari Lasso keluar tahun 1998, Once akhirnya take lagu itu." kisah Ahmad Dhani.
"Lagu itu dibuat serius tahun 1997, setelah sukses album Pandawa Lima."
Beda cerita jika lagu tersebut dirilis tepat setelah diciptakan. Satu hal yang belum ada di awal, dan kemudian menjadi ciri khas Roman Picisan adalah bagian interlude.
Interlude Roman Picisan
Sayatan solo gitar dari Andra Ramadhan begitu indah, bersambut dengan suasana mendadak sunyi bagian lagu berlatar tepuk tangan, dipermanis gesekan biola.
"Malam-malamku bagai malam seribu bintang
Yang terbentang di angkasa bila kau disini
'Tuk sekedar menemani, 'tuk melintasi wangi
Yang selalu tersaji di satu sisi hati"
Hal tersebut diamini oleh sang pencipta lagu, Ahmad Dhani. Interlude yang membuat Roman Picisan 'berbeda' dengan lagu populer di kala itu, di era band tengah melejit.
Interlude Roman Picisan sebagai pembeda adalah cara Dhani dan Dewa bersaing di tengah kedatangan band-band baru.
"Waktu itu memang dibutuhkan interlude seperti itu. Untuk membedakan antara Dewa 19 dengan band-band lain." kenang Ahmad Dhani.
"Roman Picisan itu... sebenarnya waktu itu banyak band-band baru, ada Padi, Sheila On 7, Radja. Bagaimana cara membedakan Dewa 19 dengan band-band baru yang cukup terkenal? ya itu tadi interlude Roman Picisan itu." lanjutnya.
Ahmad Dhani pun berkelakar, bahwa hingga saat ini belum ada yang mampu menandingi interlude lagu Roman Picisan tersebut. Dan akhirnya, ia mengakui bahwa itu adalah trademark dari Dewa 19.
"Makanya saya sempat jemawa dulu, ada enggak yang bisa menandingi interlude Roman Picisan ini, ternyata sampai sekarang belum ada. Jadi trademark lagu itu dan jadi trademark Dewa 19" ucap Dhani.
Mulanya interlude tersebut tak ada. Namun, faktor kunci kesuksesan lagu Roman Picisan tersebut akhirnya lahir dari proses perenungan yang dilakukan Dhani.
"Lagu Roman Picisan mungkin bisa tanpa interlude, tapi interlude itu saya sengaja merenung dan berkontemplasi, bertapa untuk bikin interlude itu." ujarnya.
Simak kisah di balik lagu Roman Picisan di halaman berikutnya..