Kenangan Koes Hendratmo di Balik Berpacu dalam Melodi

CNN Indonesia
Selasa, 07 Sep 2021 19:00 WIB
Koes Hendratmo dikenang sebagai sosok yang kerap membawa keceriaan saat syuting Kuis Berpacu dalam Melodi. Koes Hendratmo meninggal dunia pada Selasa (7/9).
Koes Hendratmo dikenang sebagai sosong yang kerap membawa keceriaan di lokasi syuting Berpacu dalam Melodi. (Foto: AFP/OEDAY ABDULLAH)

Di luar sosoknya yang serius saat memandu acara, Agus mengatakan banyak kejadian lucu terjadi di balik proses syuting bersama Koes Hendratmo. Salah satunya adalah penyanyi legendaris itu ternyata kerap salah lirik.

"Karena sangat banyak lagu yang harus dibawakan tiap syuting, mas Koes sering minta matador untuk contekan," cerita Agus.

"Sedangkan Bu Ani Sumadi [mentor acara] sangat anti jika pakai matador karena mata jadi tidak fokus. Jadi sering diprotes karena lupa lirik akibat tidak ada contekan," ungkap Agus.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kini, semua itu tinggal menjadi kenangan yang tidak akan pernah dilupakan oleh Agus.

Koes Hendratmo merupakan pemandu acara Berpacu Dalam Melodi yang populer di era 80an hingga 90an. Hingga kini, beberapa saluran televisi pernah menjadi 'rumah' bagi acara hit tersebut. 

Saat ini, acara tersebut dibawakan oleh Armand Maulana. Sebelumnya, acara itu juga sempat dibawakan oleh penyanyi David Bayu setelah 'tongkat estafet' diberikan oleh Koes Hendratmo. 

Terpisah, kabar Koes Hendratmo meninggal dunia dikonfirmasi Nia selaku manajer Bonita, anak Koes Hendratmo. Ia juga mengungkapkan kemungkinan penyebab pembawa acara legendaris itu meninggal dunia. 

"Betul mba, ayahnya mba Bonita (Koes Hendratmo) meninggal," ujar Nia, manajer Bonita pada CNNIndonesia.com, Selasa (7/9).

"Kemungkinan meninggal karena jantung. Beliau memang punya riwayat penyakit jantung" lanjut Nia.

Koes meninggalkan tiga orang anak, yang dua di antaranya mengikuti karier Koes di industri musik, mereka adalah Anda Perdana dan Bonita.

Koes Hendratmo merupakan penyanyi yang namanya sudah dikenal luas masyarakat Indonesia.

Pria kelahiran 9 Februari 1943 telah merilis sejumlah album studio, seperti Lambaian Bunga (1959), Sansaro (1968), Wanita Wanita (1970), Pop Batak Legendaris (2000), dan My Love for You (2011).

(nly/chri)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER