Buntut Kasus Perdagangan Seks, Youtube Hapus Akun R Kelly

YouTube menghapus dua kanal milik musisi R Kelly yang dihukum atas kasus pelecehan dan perdagangan seks terhadap wanita dan anak-anak selama beberapa dekade.

"Kami telah menghentikan dua saluran yang berhubungan dengan R Kelly sesuai dengan pedoman tanggung jawab pembuat konten," ujar juru bicara YouTube kepada AFP, Kamis (7/10).

Penghapusan dua channel tersebut dilakukan pada Rabu (6/10), menyusul protes gerakan #MuteRKelly yang telah ada selama bertahun-tahun.

Jauh sebelum musisi tersebut didakwa di empat yurisdiksi terpisah, upaya pelarangan musiknya atas tuduhan pelecehan sudah berlangsung lama.

Meskipun YouTube telah menghapus dua saluran miliknya, lagu-lagu R Kelly termasuk I Believe I Can Fly masih tersedia di YouTube Music, di mana 137 ribu orang berlangganan. Pihak ketiga juga masih diizinkan memutar lagu-lagu miik R Kelly.

Musik R Kelly juga masih tersedia di platform lainnya, termasuk Spotify, Apple Music, dan Amazon Music.

R Kelly dinyatakan bersalah atas semua tuduhan perdagangan seks yang ditujukan kepadanya. Juri federal Kantor Kejaksaan AS Distrik Timur New York, Brooklyn, menyampaikan hal tersebut pada Senin (27/9) waktu setempat.

Musisi bernama lengkap Robert Sylvester Kelly tersebut menghadapi satu tuduhan pemerasan dan delapan pelanggaran Mann Act yang mengatur perdagangan perempuan untuk kesenangan, prostitusi, atau aksi yang tak bermoral lainnya.

Pria 54 tahun tersebut juga dituding secara sengaja menularkan sejumlah korban dengan penyakit menular seksual, penyuapan, penculikan, kerja paksa, dan membuat pornografi anak.

Sejak didakwa pada Februari 2019, R Kelly bersikukuh tidak bersalah dari seluruh tuduhan dan menyebut mereka yang menuduhnya sebagai kelompok pendusta terkait hubungan mereka.

Sidang pembacaan hukuman untuk R Kelly akan digelar 4 Mei 2022.

R Kelly juga menghadapi beberapa tuduhan di Illinois dan Minnesota, termasuk pelecehan seksual yang parah, pornografi anak, rayuan terhadap anak di bawah umur, menghalangi keadilan, dan prostitusi.