Giselle aespa Minta Maaf Usai Dianggap Ucapkan Kata Rasisme

Giselle aespa meminta maaf usai dianggap mengucapkan kata yang mengandung rasisme. Ia mengaku tidak bertujuan menyinggung siapa pun dan hanya terbawa suasana lagu.

"Saya tidak berniat melakukannya dengan tujuan apa pun dan terbawa suasana ketika salah satu lagu artis favorit saya diputar. Saya dengan tulus meminta maaf," tulis Giselle melalui akun Twitter aespa, Senin (25/10).

"Saya akan terus belajar dan lebih sadar akan tindakan saya," lanjutnya.

Dua hari yang lalu, aespa membagikan video di balik layar pemotretan lagu Savage. Dalam video itu, terlihat Giselle, Karina, dan Ningning sedang mendengarkan lagu Love Galore milik SZA.

Pada saat terdapat kata 'N' dalam lirik lagu itu. Giselle tidak berhenti dan tetap melanjutkan lip-sync lagu tersebut. Ia bahkan mengarahkan tubuhnya ke arah kamera.

Kata 'N' merupakan singkatan dari Nigger atau Nigga. Kata ini biasanya digunakan untuk mendeskripsikan penghinaan terhadap orang Afrika-Amerika atau orang kulit hitam secara umum.

Giselle memiliki nama asli Uchinaga Eri dan merupakan keturunan Jepang-Korea. Ia debut bersama Karina, Wintern dan Ningning dalam girlband aespa di bawah naungan SM Entertainment.

Nama aespa muncul dari perpaduan kata avatar, experience (pengalaman), serta aspect (aspek). Kata aspek turut disebut akan menunjukkan banyak sisi dari aespa.

Grup aespa mulai debut pada 17 November 2020 dengan single Black Mamba. Video musik dari Black Mamba langsung berhasil mencetak rekor baru sebagai video musik artis pendatang baru dengan jumlah views terbanyak.

Tercatat, hanya dalam sembilan jam video tersebut mampu meraih 10 juta views di YouTube. Pencapaian ini mengalahkan rekor yang pernah diraih oleh TXT lewat video musik Crown yang berhasil mendapatkan 10 juta views dalam waktu 13 jam usai dirilis.

Aespa merilis karya terbaru pada Oktober lalu. Mereka merilis mini album bertajuk Savage. Hingga Senin (25/10), video musik Savage telah ditonton lebih dari 100 juta views di YouTube.