Terpisah, produser drama menyadari kritik tersebt. Namun, mereka sulit untuk menemukan solusi karena biaya produksi yang terus melonjak di tengah keterbatasan anggaran. Sekitar 20-30 persen biaya produksi diperoleh dari penempatan produk.
Ini kali kedua Jirisan tuai kritik usai tayang perdana beberapa pekan lalu. Sebelumnya, drama terbaru penulis Kim Eun-hee ini dikritik karena efek CGI yang dinilai amatir.
Padahal, drama itu diarahkan Sutradara Lee Eung-bok yang sudah familiar dengan penggunaan efek dan layar hijau seperti dalam Goblin hingga Sweet Home.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain netizen, Sutradara film Beauty Inside, Baek Jong-yeol, bahkan turut mengkritik efek dan CGI episode pertama Jirisan lewat unggahan potongan adegan ke media sosialnya.
"Pada poin ini, saya rasa ada yang salah dalam pengarahannya. Saya rasa ada alasan di balik Jirisan," tulis Sutradara Baek Jong-yeol seperti dilansir Ilgan Sports, Minggu (24/10).
"Sungguh ajaib hal itu bahkan bisa membuat para aktor terlihat tidak bisa berakting dengan baik. Mohon maaf jika ini dilakukan dengan sengaja," tulisnya.
Namun, rating Jirisan hampir terus menanjak tiap pekan. Berdasarkan Nielsen Korea, episode pertama drama itu mendapatkan rating 9,1 persen dan membuat Jirisan menjadi menjadi drama akhir pekan dengan rating premier tertinggi di sepanjang sejarah tvN.
Capaian tersebut juga membuatnya menyalip Mr. Sunshine (8,9 persen), Mr. Queen (8 persen), dan Vincenzo (7.7 persen).
Episode 2 kemudian melonjak hingga 10,7 persen. Sayangnya, episode 3 drama itu turun ke 7,9 persen dan kembali menanjak ke 9,4 persen untuk episode keempatnya.
Penonton di Indonesia bisa menonton Jirisan setiap Sabtu dan Minggu pukul 19.00 WIB di iQIYI.
(chri)