Film ini terinspirasi dari peristiwa Serangan Umum yang terjadi pada 1 Maret 1949. Kala itu, pasukan TNI berhasil memukul mundur tentara Belanda dari Yogyakarta dalam enam jam.
Pada masa itu, Tentara Republik Indonesia melakukan perang gerilya yang dipimpin Jenderal Sudirman. Operasi ini terdiri dari berbagai elemen seperti TNI, laskar, dan rakyat bersenjata yang berusaha melakukan serangan balik ke penjajah.
Film ini melukiskan peristiwa tersebut berbekal dokumen-dokumen yang ada masih belum lengkap. Tak hanya soal petinggi militer, Usmar Ismail juga menyuguhkan perjuangan rakyat atau tentara yang berpangkat rendah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Peristiwa dalam film ini dibuat ulang lagi dalam film Janur Kuning (1979) dan Serangan Fajar (1981).
Lihat Juga : |
Film ini mengisahkan Iskandar (AN Alcaff), mantan pejuang yang kembali ke masyarakat, dan coba menyesuaikan diri dengan keadaan yang sudah asing baginya. Ia hidup dengan bayang-bayang kelam akibat membunuh seorang perempuan dan keluarganya atas perintah komandannya di masa perang.
Iskandar selalu gagal dalam membina hubungan dengan orang-orang di sekitarnya. Mulai dari kekasihnya Norma (Netty Herawati) hingga rekan kerjanya, Gafar (Awaludin), yang sudah jadi pemborong.
Film Lewat Djam Malams disebut sebagai salah satu karya terbaik Usmar Ismail karena berisi kritik sosial yang cukup tajam mengenai para bekas pejuang kemerdekaan pasca perang.
Atas restu keluarga Usmar Ismail, Lewat Djam Malam direstorasi di L'Immagine Ritrovata dari kopi asli yang disimpan dan dikoleksi Sinematek Indonesia.
Setelah direstorasi, film ini ditayangkan di Seksi Cannes Clasic, Festival Film Cannes, dan diedarkan kembali secara terbatas di beberapa bioskop Indonesia.
Tiga Dara mengisahkan tiga perempuan bersaudara kandung, Nunung (Chitra Dewi), Nana (Mieke Wijaya) dan Nenny (Indriati Iskak). Ketiganya dibesarkan oleh nenek (Fifi Young) di Jakarta setelah ibu meninggal. Sang ayah, Sukandar (Hassan Sanusi), hidup dengan mereka.
Meski begitu, Sukandar terlalu sibuk dengan pekerjaannya sendiri. Ia peduli dengan ketiga putrinya, tapi tidak pernah benar-benar punya waktu untuk terlibat dalam kehidupan mereka.
Nunung, selaku anak paling tua, menggantikan peran ibu dalam keluarganya. Ia yang membuatkan teh, memasak, membersihkan rumah. Sedang kedua adiknya, berkebalikan.
Lihat Juga :![]() HARI FILM NASIONAL 3 Film Karya Usmar Ismail yang Mengubah Industri Layar Lebar |
Sedangkan Nana sangat glamor, identik dengan busana glamor, mobil mewah, dan pesta dansa. Nenny tak jauh berbeda. Ia masih belia, gemar bercanda, dan punya kewajiban menyelesaikan sekolah.
Pada 2016, sineas Nia Dinata membuat ulang film Tiga Dara dengan judul Ini Kisah Tiga Dara. Film itu dibintangi aktor-aktor masa kini seperti Shanty Paredes, Tara Basro dan Tatyana Akman sebagai tiga bersaudara.
Sementara itu, karakter ayah dan nenek mereka masing-masing diperankan Ray Sahetapy dan Titiek Puspa.
(nly/chri)