Walau demikian, UNESCO telah mengakui wayang kulit sebagai warisan budaya Indonesia pada 7 November 2003 dalam kategori karya kebudayaan mengagumkan dalam bidang cerita narasi dan warisan indah dan berharga, atau Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity.
Terkait iklan ini, Rudy menilai pencatutan wayang kulit sebagai warisan budaya Malaysia adalah dampak ketidaktahuan agensi periklanan yang ditunjuk oleh Adidas.
"Jadi sebenarnya netizen kita ini seringkali terjebak pada polemik-polemik dan kemudian sayangnya polemik ini dipicu oleh agensi advertising yang berkaitan karena tidak tahu, enggak mudeng [mengerti]," kata Rudy.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mungkin mereka enggak bermaksud tapi memancing keributan, apalagi netizen Indonesia,"
Rudy menilai pihak agensi periklanan perlu mengklarifikasi terkait penggunaan video pertunjukan wayang yang digunakan dan sumbernya yang tidak diketahui secara jelas.
"Kalau tentang wayang itu warisan dari Malaysia, saya kira Malaysia sebagai sebuah bangsa, terdiri dari bermacam-macam etnis kan ada etnis Jawa juga, itu kalau mau menyebut itu silakan," kata Rudy.
"Tapi kalau mau menyebut itu satu-satunya warisan Malaysia ya sebenarnya enggak pas," lanjutnya merujuk pada ketetapan dan pengakuan UNESCO.
Rudy juga mengingatkan kepada masyarakat Indonesia untuk tidak hanya bertindak ketika warisan budaya dicatut oleh negara atau bangsa lain, tapi dalam keadaan tanpa konflik juga ikut melestarikan dan mempelajarinya.
"Menanamkan sikap bahwa ini milik kita dan kita pelajari juga wayang itu apa, dan apa artinya buat bangsa sampai diakui UNESCO. Jadi ya semuanya bisa diselesaikan dengan kepala dingin."
(nly/end)