Jakarta, CNN Indonesia --
One Piece Chapter 1.033 sepenuhnya milik Roronoa Zoro. Sejak halaman pertama hingga penutup, Zoro benar-benar jadi fokus utama.
Chapter 1.033 dibuka dengan kelanjutan peristiwa yang dialami Zoro di akhir chapter 1.032. Saat itu, pedang milik Zoro, Enma, tiba-tiba lepas kontrol dan membuat Haki di tangan Zoro diserap habis-habisan.
Kejadian ini serupa dengan apa yang pernah terjadi saat Zoro pertama kali memegang Enma. Saat itu pun lengan Zoro tiba-tiba mengkerut lantaran Haki di tubuhnya disedot oleh Enma.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bedanya, saat itu Zoro sedang tidak bertarung dengan siapa-siapa. Sementara saat ini, Zoro sedang berhadapan dengan King.
Melihat Zoro yang kepayahan, King berinisiatif mendekatinya. Namun saat sudah dekat, King malah berdiri dan tidak melakukan apa pun sehingga Zoro melihat peluang untuk menyerang.
Ternyata King sengaja diam demi memancing serangan dari Zoro. Ketika pedang Zoro mengarah ke perut King, ledakan besar terjadi dan membuat Zoro terlempar cukup jauh.
Di sela-sela pertarungan King vs Zoro, Eiichiro Oda menyisipkan sedikit percakapan antara Sanji dan Queen.
Queen, yang menyadari bahwa Sanji sempat menghubungi Zoro, mengingatkan bahwa mengalahkan King adalah sesuatu yang mustahil.
Queen mengatakan King merupakan sosok yang berasal dari ras Suku Lunaria yang di masa lalu dianggap sebagai suku dewa. Kenapa begitu? karena Suku Lunaria adalah monster yang mampu bertahan hidup dalam kondisi apapun.
Namun fakta itu justru menarik perhatian Sanji. Ia bertanya-tanya, kalau memang Suku Lunaria adalah "dewa", kenapa suku itu sekarang sudah punah.
Queen yang tak tertarik menjawab pertanyaan Sanji mengatakan bahwa dia harus mencari tahu sendiri dengan membaca sejarah dunia. Queen pun langsung melancarkan laser dari mulutnya ke arah Sanji.
Kilas Balik Memori
Kembali ke Zoro vs King, sang pendekar pedang andalan Bajak Laut Topi Jerami itu lolos dari ledakan setelah melindungi diri menggunakan Busoshoku Haki.
Melihat King masih berdiri setelah ledakan, Zoro langsung mengambil ancang-ancang dan melancarkan serangan andalannya, Ittoryu Iai Shishi Sonson.
Namun Zoro harus kecewa karena serangan itu tidak membuat King terluka. Justru King kini sudah berubah jadi seekor Pteranodon dan siap melakukan serangan balasan ke Zoro.
Zoro yang hendak menghunus pedang guna menahan serangan King, kembali disibukkan dengan Enma yang lagi-lagi hilang kendali. Kondisi itu membuat pertahanan Zoro terbuka lebar dan serangan King pun mengenai pinggang dari Zoro.
Zoro terhempas dan semua pedang yang dia miliki berjatuhan. Pada momen inilah sejumlah kilas balik memori yang berhubungan dengan pedang Zoro terjadi.
Sandai Kitetsu adalah pedang pertama yang sukses diraih Zoro saat jatuh dari bebatuan. Pedang itu didapat Zoro saat Kelompok Topi Jerami berkunjung ke Louge Town.
 Review manga One Piece Chapter 1.033 menyebut babak ini sepenuhnya milik Roronoa Zoro.: (dok. Toei Animation via IMDb) |
Saat itu, Zoro berkunjung ke toko pedang milik Ipponmatsu dan langsung tertarik dengan Sandai Kitetsu yang dianggap punya aura mematikan.
Zoro pun berhasil mengakuisisi pedang itu dan akhirnya bertemu langsung dengan pencipta Sandai Kitetsu, Tenguyama Hitetsu, saat Arc Wano dimulai.
Pedang kedua yang diselamatkan Zoro adalah Wado Ichimonji. Benda itu adalah salah satu pedang terlama dan paling berharga yang dimiliki Zoro.
Pedang ini awalnya dimiliki oleh sahabatnya, Kuina. Selanjutnya pedang ini dipegang Zoro setelah Kuina tewas.
Tak disangka, Zoro baru mengetahui bahwa Wado Ichimonji adalah pedang yang diciptakan oleh penempa pedang ternama asal Wano, Shimotsuki Kozaburo.
Terakhir adalah Enma. Pedang ini sebelumnya dikuasai oleh Kozuki Oden dan diwariskan ke Kozuki Hiyori saat Oden harus meregang nyawa di tangan Kaido.
Enma diberikan pada Zoro sebagai ganti dari pedang Shushui yang didapat Zoro di Thriller Bark. Shushui adalah salah satu harta karun Wanokuni karena merupakan pedang milik pendekar terkuat asal Wano, yaitu Shimotsuki Ryuma.
Mengingat status Shushui sebagai harta karun Wano, Hiyori meminta agar Zoro mengembalikan Shushui ke rakyat Wano. Sebagai gantinya, Zoro bisa menggunakan Enma.
Satu hal yang unik adalah ternyata Enma dan Wado Ichimonji diciptakan oleh orang yang sama, Shimotsuki Kozaburo.
lanjut ke sebelah...
Kisah Si Kakek
Berbicara soal Kozaburo, One Piece chapter 1.033 diberi judul "Shimotsuki Kozaburo" dan tentu saja ada kisah tentang sang penempa pedang di chapter ini. Ternyata, kisah Kozaburo ada hubungannya dengan masa lalu Zoro yang hingga kini masih misterius.
Asal usul Zoro pun masih menjadi tanda tanya besar. Dia hanya disebutkan berasal dari East Blue, tepatnya Desa Shimotsuki. Ya, nama desa tempat Zoro besar sama dengan nama salah satu Klan di Wano.
Kuina pun ternyata adalah keturunan Wano sekaligus bermarga Shimotsuki. Hal ini lantaran sang ayah, Koushiro, adalah anak dari Shimotsuki Kozaburo.
Nah, saat Zoro masih tinggal di East Blue, ternyata dia pernah bertemu dengan Kozaburo. Saat itu, Zoro yang baru kalah dari Kuina memutuskan untuk berlatih sendirian di sebuah tebing.
Pada momen itu, Zoro bertemu dengan seorang kakek tua. Saat itu sang Kakek hanya meracau tak jelas dan Zoro pun tidak tertarik untuk berbincang dengannya.
Namun di satu waktu, si kakek memberikan dua bilah pedang untuk Zoro agar dia bisa berlatih dengan pedang sungguhan.
Pada saat yang sama, si kakek pun menjelaskan soal filosofi dari semua pedang yang ada di dunia ini. Dia menyebut sebuah pedang adalah senjata untuk menebas manusia dan setiap pedang punya kepribadian masing-masing.
Beragam kepribadian itulah yang menuntut orang yang menggunakan harus bisa menaklukkan pedangnya demi bisa mengeluarkan potensi terbaik senjata tersebut.
Namun si Kakek mengatakan bahwa banyak orang yang tak mampu menaklukkan sebuah pedang dan dengan gampangnya menyebut bahwa pedang itu adalah terkutuk.
Si kakek menganggap kata-kata itu hanya alasan yang keluar dari mulut orang-orang lemah yang tak mampu mengendalikan pedang yang mereka gunakan.
Di akhir ceritanya, si Kakek pun mengatakan bahwa dia pernah membuat satu pedang yang lain daripada pedang lain dan merupakan karya terbaik yang pernah dia buat. Pedang itu punya aura yang sangat luar biasa dan diberi nama "Raja Neraka".
[Gambas:Infografis CNN]
Haoshoku Haki
Di akhir kilas kenangan itulah, Zoro akhirnya baru menyadari bahwa pedang yang saat itu disinggung si kakek adalah Enma. Pada saat yang sama pula, Zoro baru menyadari bahwa kakek itu adalah Shimotsuki Kozaburo.
Selesai dengan cerita singkat masa lalu Zoro, Si Rambut Lumut pun kembali fokus pada pertarungan dengan King.
Dia mengatakan Enma bertingkah di luar kendali karena pedang itu sedang menguji dirinya, apakah Zoro layak atau tidak untuk menghunus pedang tersebut.
Zoro merasa kekuatannya masih kurang untuk mengendalikan Enma. Ia juga menyadari bahwa Oden sangat kuat karena mampu mengendalikan Enma meski Hakinya terus disedot oleh pedang itu.
Saat Zoro pusing cara bagaimana mengeluarkan kemampuan terbaik Enma, sejumlah kroco dari Beast Pirates muncul untuk menyerang Zoro. Namun tiba-tiba, anak buah Beast Pirates itu pingsan dengan busa keluar dari mulut mereka.
Kejadian semacam itu biasanya terjadi saat seseorang mengaktifkan Haoshoku Haki atau Haki Raja dan orang-orang yang tidak siap dengan itu akan langsung pingsan.
 Zoro hanya mengatakan bahwa dia punya janji pada sahabat sekaligus kaptennya, yaitu Luffy, bahwa dia akan menjadi pendekar pedang terkuat dan akan membawa Luffy ke singgasana Raja Bajak Laut! (dok. Toei Animation via IMDb) |
Momen tersebut terjadi bersamaan dengan Zoro yang memutuskan untuk tidak menahan diri dan akan terus mempersilakan Enma untuk menyedot Haki yang dia miliki.
Apakah ini artinya Zoro punya kemampuan Haoshoku Haki seperti yang dimiliki oleh Luffy? King pun langsung penasaran dengan hal tersebut.
Dia langsung bertanya pada Zoro apakah dia punya keinginan untuk "menjadi seorang raja" atau bahasa lainnya apakah dia punya kemampuan Haoshoku Haki.
Zoro sempat tidak mengerti dengan apa yang dikatakan King, dan malah teringat pada momen saat dia pertama kali bertemu dengan Luffy.
Saat itu Luffy memuji impian Zoro yang yang ingin menjadi pendekar pedang terkuat di dunia dan Luffy menganggap itu cocok dengan cita-citanya yang ingin menjadi Raja Bajak Laut.
Chapter 1033 pun ditutup dengan Zoro yang tidak menjawab pertanyaan King, sekaligus tak menjawab rasa penasaran para penggemar soal apakah dia punya Haoshoku Haki atau tidak.
Zoro hanya mengatakan bahwa dia punya janji pada sahabat sekaligus kaptennya, yaitu Luffy, bahwa dia akan menjadi pendekar pedang terkuat dan akan membawa Luffy ke singgasana Raja Bajak Laut!